Suara.com - Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudi Hartono Bangun mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir yang melaporkan dugaan korupsi PT Garuda Indonesia Persero Tbk ke Kejaksaan Agung. Ia meminta BUMN lain juga diperiksa.
Rudi mengatakan, Erick juga perlu mengambil tindakan kepada perusahaan BUMN lainnya. Menurutnya masih ada lagi perusahaan plat merah lain yang berpotensi merugikan negara.
“Mengapa (perusahaan BUMN harus ditindak)? Karena (potensi merugikan negara) itu sudah terjadi selama puluhan tahun. Kalau tidak diambil tindakan, semua BUMN akan merugi," ujar Rudi kepada wartawan, Minggu (16/1/2022).
Menurut Rudi, bisa saja ada keterkaitan lain kasus Garuda dengan BUMN lain. Apalagi masalah ini disebutnya sistematis.
"Nah ini adalah kasus yang sistematis, untuk itu tidak hanya Garuda, tetapi BUMN yang lain dan lembaga-lembaga tinggi lain juga harus sering diperiksa,” kata Rudi.
Ia juga meminta agar Komisi VI DPR RI juga meningkatkan pengawasannya terhadap BUMN yang selama ini dinilainya masih renggang. Hal ini dilakukan untuk menghindari potensi korupsi ke depannya.
Ia juga meminta adanya pemeriksaan terhadap BPK. Pasalnya, lembaga itu kerap kali masih kebobolan dalam memantau penggunaan anggaran di BUMN yang janggal.
"BPK yang sudah bertugas mengaudit dan memeriksa, mana hasil pemeriksaan mereka? Kok bisa selama 10 tahun hasilnya baik, tapi nyatanya sekarang keuangannya bobrok," tuturnya.
"Seperti Jiwasraya, Asabri, juga rugi triliunan, tapi hasil audit BPK kenapa baik-baik saja?” tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Garuda Indonesia saat ini bukan hanya terancam bangkrut tapi juga sedang mengalami masalah korupsi yang membuat Menteri BUMN Erick Thohir turun tangan.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Menteri BUMN Erick Thohir diketahui telah menyambangi Kejaksaan Agung pada Selasa (11/1) siang untuk melaporkan kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait penyewaaan pesawat ATR 72-600.
"Memang dalam proses pengadaan pesawat terbangnya, leasingnya, itu ada indikasi korupsi dengan merek yang berbeda-beda. Khususnya hari ini ATR 72-600," terang Erick dalam jumpa persnya yang disiarkan secara virtual.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional