Suara.com - Plt Kabid SMP SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Putoyo, menyampaikan kalau pihaknya memberikan fleksibilitas pada anak-anak sekolah dalam penerapan pembelajaran tatap muka (PTM). Meski begitu, presentasi pelajar yang memilih untuk sekolah secara daring pun tidak besar.
Putoyo menjelaskan berdasarkan data yang dimiliki, hanya ada 0,24 persen pelajar yang belum mendapatkan izin dari orang tuanya untuk mengikuti PTM. Karena itu, ia menyimpulkan kalau mayoritas orang tua di Jakarta itu memilih anaknya untuk mengikuti PTM ketimbang sekolah secara daring.
"Situasi PTM di DKI Jakarta ini kalau dilihat dari sisi yang belum diizinkan oleh orangtua itu hanya 0,24 persen. Ini dari data yang kami kumpulkan," jelas Putoyo dalam diskusi bertajuk Omicron Ancam PTM 100 Persen? secara virtual, Selasa (18/1/2022).
Meski meyakini kalau orang tua murid tidak masalah dengan adanya PTM, namun ia tidak menampik akan adanya kekhawatiran karena penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Karena itu, Dinas Pendidikan DKI Jakarta sudah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk menerapkan Active Case FInding (ACF) di setiap sekolah untuk mendeteksi apabila ada warga di lingkungan sekolah yang terpapar namun tidak memiliki gejala.
Selain Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk mengawasi warga lingkungan sekolah tidak berkerumun.
Putoyo menyebut kalau pihaknya sudah menemukan sejumlah titik-titik di area sekolah yang memang kerap terjadi kerumunan. Temuan itu dikatakannya sudah dilanjutkan ke Satpol PP untuk ditindaklanjuti.
"Kami menentukan titik-titik kerumunan ini dan kami sampaikan ke Satpol PP Provinsi dan itu akan ditidnaklanjuti titik tersebut dan ini mudah-mudahan dapat mengawal PTM 100 persen di DKI Jakarta."
Baca Juga: Peneliti: Pelaksanaan PTM 100 Persen Berisiko Tingkatkan Penyebaran Covid-19
Berita Terkait
-
Sempat Ditutup Karena Kasus Covid-19, Tiga Sekolah di Jakarta Sudah Dibuka Lagi
-
Peneliti: Pelaksanaan PTM 100 Persen Berisiko Tingkatkan Penyebaran Covid-19
-
Lagi Sekolah Daring Siswi Nyanyi Lupa Matikan Suara, Liriknya Bikin Semua Malu
-
Pemkot Jogja Berlakukan Skrining ke Siswa SD dan SMP untuk Putus Penyebaran Covid-19
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah