Suara.com - Didirikan bersama Albert Einstein, Buletin Ilmuwan Atom menetapkan jam yang dirancang untuk mewakili seberapa dekat umat manusia dengan kiamat. Waktu tetap tidak berubah selama tiga tahun berturut-turut.
Doomsday Clock atau Jam Kiamat yang merupakan simbol seberapa dekat Bumi dengan kepunahan massal akibat ulah manusia, tetap tidak berubah pada hari Kamis (20/01).
20 Januari ditetapkan sebagai waktu untuk setting ulang jam sekaligus memperingati lahirnya simbol tersebut.
Meski 2021 memunculkan sejumlah perkembangan baik, tetapi juga membawa tantangan baru.
"Jam Kiamat tetap stabil pada 100 detik menjelang tengah malam," kata Presiden Bulletin of the Atomic Scientists, Rachel Bronson.
The Bulletin of the Atomic Scientists, organisasi yang bertujuan untuk menyebarkan informasi guna mengurangi ancaman buatan manusia, didirikan pada 1945 oleh Albert Einstein dan Universitas Chicago.
Dua tahun kemudian, kelompok tersebut menciptakan Jam Kiamat untuk menandai tengah malam secara simbolis, titik dari bencana global.
Fokus utama awalnya adalah prospek kebakaran nuklir yang mengakhiri dunia pada perang Dingin, tetapi kelompok itu memperluas cakupannya untuk memasukkan ancaman lain terhadap manusia dan planet ini, seperti perubahan iklim.
Jam Kiamat diatur oleh Dewan Sains dan Keamanan Buletin dengan berkonsultasi ke Dewan Sponsornya, yang mencakup 11 peraih Nobel.
Baca Juga: Jam Kiamat Tak Bergerak, Bumi Masih di Titik Terdekat dengan Akhir Zaman
Menghindari bencana eksistensial
Menurut Jam Kiamat, dunia tetap sama-sama rentan terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh perang, perubahan iklim, dan pandemi untuk tahun ketiga berturut-turut.
Rachel Bronson mendesak para pemimpin dunia untuk melakukan "pekerjaan yang jauh lebih baik dalam melawan disinformasi, mengindahkan sains, dan bekerja sama” untuk "menghindari bencana eksistensial, yang akan mengerdilkan apapun yang belum pernah dilihatnya.”
"Jam tetap menunjukkan waktu yang paling dekat dengan kiamat yang mengakhiri peradaban karena dunia tetap terjebak dalam momen yang sangat berbahaya,” kata Bronson kepada wartawan pada peringatan 75 tahun jam tersebut.
Tidak ada negara yang kebal terhadap ancaman demokrasi,” kata buletin itu, "seperti yang ditunjukkan oleh pemberontakkan 6 Januari 2021 di US Capitol.”
Latar belakang Jam Kiamat Buletin ini didirikan oleh Einstein, J Robert Oppenheimer, dan ilmuwan lain yang bekerja di Proyek Manhattan yang menghasilkan senjata nuklir pertama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?
 - 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas