Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19, mengungkapkan bahwa 96 persen pasien positif Covid-19 varian Omicron yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat sudah sembuh.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito merinci 717 dari total 745 pasien Omicron di Wisma Atlet sudah dinyatakan sembuh.
"Sebagian besar orang yang tertular Omicron sudah kembali sehat, di RSDC Wisma Atlet, dari 745 orang yang teridentifikasi positif Omicron, 96 persen atau 717 orang sudah sembuh, sementara 20 orang masih dalam perawatan," kata Wiku dalam jumpa pers, Rabu (26/1/2022).
Kemudian, 88 persen pasien Omicron yang menjalani perawatan di rumah sakit lainnya juga sudah sembuh.
"689 atau 88 persen orang positif Omicron yang dirawat di rumah sakit sudah sembuh, dan 88 orang lainnya maish dalam perawatan," tambahnya.
Secara keseluruhan, Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah menjadi 1.766 kasus di Indonesia per Rabu (26/1/2022).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan 449 kasus diantaranya merupakan transmisi lokal di tengah masyarakat.
"Per hari ini total kasus Omicron 1.766 orang, terdiri dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) 1.066 orang dan non PPLN atau transmisi lokal 449 orang," kata Nadia saat dihubungi, Rabu (26/1/2022).
Selain itu masih terdapat 251 kasus lainnya yang masih dalam penyelidikan epidemiologis apakah kasus transmisi lokal atau kasus impor dari luar negeri.
Baca Juga: Daftar 90 Sekolah Di Jakarta Tutup Usai Ratusan Guru Dan Siswa Terpapar Covid-19
Kemenkes juga mencatat sudah ada dua pasien Omicron yang meninggal dunia di Indonesia karena memiliki riwayat penyakit atau komorbid berat.
Satu kasus merupakan pria berusia 64 tahun, transmisi lokal yang meninggal dunia di RS Sari Asih Ciputat dan belum divaksin Covid-19.
Kemudian satu lagi adalah perempuan berusia 64 tahun, Pelaku Perjalanan Luar Negeri yang meninggal di RSPI Sulianti Saroso dan sudah divaksin Covid-19.
Berita Terkait
-
Daftar 90 Sekolah Di Jakarta Tutup Usai Ratusan Guru Dan Siswa Terpapar Covid-19
-
Satgas Klaim Indonesia Berhasil Lewati Libur Nataru Tanpa Lonjakan Covid-19
-
Update 26 Januari 2022: RSD Wisma Atlet Hari Ini Rawat 2.946 Pasien Positif Covid-19
-
Heboh Anak Meninggal Usai Divaksin di Sumut, Dinas Kesehatan Ungkap Faktanya
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Pemerintah Perkuat Komitmen Perubahan Iklim, Pengelolaan Karbon Jadi Sorotan di CDC 2025
-
Pramono Anung Genjot Program Kesejahteraan Hewan untuk Dongkrak Jakarta ke Top 50 Kota Global 2030
-
Diperiksa 14 Jam Dicecar 47 Pertanyaan: Kenapa Polisi Tak Tahan Lisa Mariana di Kasus Video Syur?
-
Profil Mirwan MS: Bupati Aceh Selatan, Viral Pergi Umroh saat Rakyatnya Dilanda bencana
-
Benteng Alami Senilai Ribuan Triliun: Peran Mangrove dalam Melindungi Kota Pesisir
-
Pergub Sudah Berlaku, Pramono Anung Siap Tindak Tegas Pedagang Daging Kucing dan Anjing
-
Banjir Rob Jakarta Berangsur Turun, Pramono Anung: Mudah-Mudahan Segera Normal
-
Telkom Pastikan Akses Free WiFi di Posko Bencana Tersedia Gratis bagi Masyarakat
-
Menhut Raja Juli Disorot DPR soal Bencana Sumatra, Respons soal Usulan Mundur Jadi Sorotan
-
Rapat Panas di DPR: Anggota Komisi IV Minta Menhut Raja Juli Mundur soal Penanganan Bencana Sumatra