Suara.com - Kematian seorang laki-laki muda di China bernama Liu Xuezhou telah menjadi pembicaraan publik. Kisahnya dikenal karena dijual orang tuanya saat masih bayi dan kembali ditolak saat kembali bertemu mereka.
Liu Xuezhou diduga bunuh diri di provinsi Hainan pada Senin pagi 24 Januari lalu, menurut sejumlah laporan.
Kisah kehidupannya dibicarakan publik China dan memicu curahan simpati.
Baca juga:
- 'Kalau dia masih hidup saya ingin memeluknya': Jalan berliku mencari anak dan orang tua kandung
- 'Kembalikan anakku' - Kisah ibu mencari bayinya yang diadopsi paksa ke keluarga lain
- Pandemi Covid-19 picu lonjakan bunuh diri di Jepang, mengapa lebih banyak perempuan?
Kisah remaja 17 tahun itu pertama kali menjadi perhatian nasional setelah dia mengunggah video meminta bantuan untuk menemukan keluarga kandungnya.
Menurut beberapa media massa, Liu dijual orang tua kandungnya pada tahun 2005. Sejak saat itu dia tinggal dengan keluarga lain.
Namun, orang tua angkatnya kemudian meninggal dalam kecelakaan. Dia lalu menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan kakek-nenek dan kerabat lainnya.
Pada Desember lalu, dia berhasil melacak keberadaan orang tua kandungnya. Mereka telah bercerai dan menikah lagi.
Melalui media sosialnya, dia berkata pertemuan dengan orang tuanya berawal bahagia. Akan tetapi keadaan berubah setelah dia meminta bantuan keuangan.
Liu berkata, dia sempat bertanya kepada orang tuanya apakah dia bisa tinggal bersama mereka. Dalam akun media sosialnya, dia menyebut sempat bertanya apakah mereka juga bersedia membelikan atau menyewakan rumah untuknya karena dia tidak memiliki rumah sendiri.
Baca Juga: Sebelum Bunuh Diri, Mahasiswa di Jerman Tewaskan 1 Orang dan Lukai 3 Lainnya
Belakangan Liu menuduh bahwa orang tuanya malah memutuskan hubungan dengannya. Dia menuduh ibunya memblokir kontaknya di platform pesan singkat WeChat.
Orang tuanya membantah hal ini. Ibunya menuding Liu mencoba memaksanya untuk membelikannya rumah, yang tidak mampu dia beli.
Liu sempat berkata berniat menggugat orang tua kandungnya karena telah menelantarkannya. Dalam unggahan di Weibo, dia berkata ingin "melihat mereka di pengadilan".
Sejak saat itu, Liu dirundung di media sosial. Beberapa warganet menuduhnya hanya menginginkan rumah dari orang tuanya dan hanya berusaha meraih simpati masyarakat.
Pada Senin dini hari, Liu mengunggah esai panjang di Weibo. Dia merinci peristiwa hidupnya dan bagaimana dia diserang secara online.
"Saya berusaha bertahan setelah disebut dengan banyak nama," katanya. Dia berkata telah dua kali ditinggalkan oleh orang tua kandungnya.
Di baris terakhir tulisannya, dia mengatakan bahwa dia ingin mengakhiri kehidupannya.
Unggahan itu memicu komentar panik warganet yang mendesaknya untuk tidak bunuh diri. Mereka juga meminta orang-orang di sekitar Liu untuk menemukannya.
Tak lama setelahnya, bibinya mengkonfirmasi kematian Liu kepada media lokal. Menurutnya, Liu ditemukan beberapa jam setelah catatan itu diunggah.
Akun Weibo milik Liu sejak saat itu dibanjiri komentar bernada simpati. Banyak yang mengecam orang-orang yang merundungnya.
"Penindasan dunia maya yang dia alami terlalu berat untuk ditanggung orang dewasa, apalagi anak-anak," kata salah satu pengguna.
Ada pula warganet yang berharap Liu akan menemukan keluarga yang baik "di kehidupan selanjutnya".
"Saya harap di kehidupanmu selanjutnya, kamu menemukan orang tua yang melindungi, saudara-saudara yang mencintaimu dan menjalani hidup tanpa kekhawatiran," tulis unggahan itu.
---
Jika Anda, sahabat, atau kerabat memiliki kecenderungan bunuh diri, segera hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas, Rumah Sakit terdekat, atau Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567.
Anda juga dapat mencari informasi mengenai depresi dan kesehatan jiwa dengan mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan seperti LSM Into The Light melalui intothelightid.org dan Yayasan Pulih pada laman yayasanpulih.org.
Berita Terkait
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
Bikin Liburan Makin Seru: Ini Rahasia Nonton Film 3D Super Nyaman di Bioskop Favoritmu
-
Prediksi Nilai Transfer Maarten Paes ke Persib Bandung, Bakal Jadi Rekor Gila
-
Marselino Ferdinan Ungkap Makna Mendalam di Balik Perayaan Natal Jauh dari Rumah
-
Vivo Y31d Resmi Masuk Indonesia, HP Rp2 Jutaan dengan 'Baterai Badak'
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana
-
Wagub Aceh ke Pemerintah Pusat, Bantuan Rumah Rusak Berat Minta Naik Jadi Rp 98 Juta
-
Akhir Polemik Peter Berkowitz: PBNU Maafkan Gus Yahya, Muktamar Segera Digelar
-
Gedung Parkir Berlantai Dua Ambruk di Jakut, Bocah Ketakutan Dengar Suara Retakan
-
Contraflow Tol Cikampek Dihentikan, Arus Lalu Lintas Kembali Normal
-
Tertinggi Rp6 Juta! Ini Daftar Gaji Minimum 27 Daerah di Jabar 2026, Daerahmu Urutan Berapa?
-
Menteri PPPA Soroti Vonis 9,5 Tahun Pelaku Kekerasan yang Tewaskan Balita di Medan