Suara.com - Erick Thohir masuk dalam daftar calon presiden yang menjadi pilihan warga Nahdlatul Ulama (NU). Nama Mentari BUMN ini menempati urutan tiga capres yang dipilih nahdlyyin setelah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, hal tersebut merupakan kesimpulan survei Center for Strategic on Islamic and International Studies (CSIIS).
Survei CSIIS dilakukan serentak di Probolinggo, Pasuruan, Malang, Yogyakarta, Rembang, Magelang, Tasikmalaya, Cirebon, Pandeglang dan Lampung Tengah pada (7/1/2022).
Responden riset merupakan santri dari pondok pesantren yang selesai menunaikan salat Jumat. Model ini adalah adaptasi dari exit poll. Exit poll data diambil dari pemilih setelah keluar dari bilik suara.
Exit prayer adalah data diambil setelah responden keluar dari masjid setelah selesai salat Jumat.Data survei diambil dengan wawancara mendalam. Wawancara secara tidak langsung, responden tidak dalam posisi mengetahui bahwa dia tengah diambil datanya.
Contoh dipilih secara purposive yang dimaksudkan untuk mendapatkan orisinalitas data dari responden dan dihindari kemungkinan melebar.
"Kemunculan Erick Thohir masuk tiga besar survei bisa dibaca bahwa pendekatannya kepada komunitas NU cukup efektif," kata Direktur Eksekutif Moh Sholeh Basyari dalam keterangan tertulisnya, Rabu (26/1/2022).
Basyari menjelaskan, Erick masuk dalam daftar calon presiden pilihan warga NU di Jawa Tengah, Banten, dan Lampung, bersama Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Sementara di Jawa Barat, kandidat capres pilihan nahdlyyin adalah Ridwan Kamil, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Hasil riset lainnya, nama Yenny Wahid mengalahkan politisi NU yang juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf yang sekarang menjabat Walikota Pasuruan.
Basyari menduga perubahan menguatnya nama Yenny Wahid merupakan respons warga Nahdlatul Ulama atas kebijakan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang ingin menghidupkan Gus Dur.
Tag
Berita Terkait
-
Giliran Warga Sampang Laporkan Edy Mulyadi Terkait Dugaan Penghinaan Prabowo
-
Elektabilitas Airlangga Hartarto Membebani, GMPG Nilai Golkar Bisa Jadi Partai Gagal di 2024
-
PWNU Sumsel Dirikan Teknologi Sains Nahdlatul Ulama Sriwijaya, Segera Diresmikan
-
Dituding Hina Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kader Gerindra Laporkan EM di Polda Bali
-
Kantor Pinjol Ilegal di PIK Digerebek, Respons Prabowo Subianto Disebut Edy Mulyadi Macan yang Mengeong
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo