Suara.com - Presiden Joko Widodo telah meresmikan peletakan batu pertama proyek gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter di Kawasan Industri Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Apa itu dimetil eter?
Dalam ilmu fisika ada suatu senyawa yang disebut dengan dimetil eter. Siswa Fisika mungkin sudah harus menghafalkan formulanya. Simak artikel ini sampai habis untuk tahu apa itu dimetil eter.
Apa itu dimetil eter? Dilansir dari oberonfuels.com, Dimetil Eter yang dikenal juga dengan akronim DME adalah molekul kuat dari karbon ultra-rendah hingga karbon-negatif. Hal ini dapat secara signifikan mengurangi jejak karbon dari sektor transportasi. Dimetil eter akan menjadi pengganti LPG dan bahan bakar.
Manfaat Dimetil Eter
Dimetil eter bisa dimanfaatkan sebagai:
- sebagai padat energi, cara hemat biaya untuk memindahkan hidrogen terbarukan,
- sebagai agen pencampuran untuk propana,
- sebagai pengganti diesel.
DME telah digunakan selama beberapa dekade sebagai propelan aerosol yang aman dan tidak beracun serta untuk berbaur dengan propana. Hal ini dapat diproduksi di dalam negeri dari berbagai bahan baku, termasuk biogas susu, limbah makanan, dan aliran limbah dari proses industri.
DME dapat disimpan sebagai cairan di bawah tekanan sedang. Sifat penanganan DME yang mudah membuat pengisian bahan bakar dan infrastruktur relatif sederhana dan murah.
DME dapat membantu mengurangi dampak 68-101 persen dalam Gas Rumah Kaca. California Air Resources Board (CARB) memperkirakan DME berbasis biogas yang dibuat oleh proses Oberon memiliki intensitas karbon -278 ketika terbuat dari gas alam terbarukan (CI -150). DME disetujui sebagai bahan bakar terbarukan di bawah Standar Bahan Bakar Terbarukan Badan Perlindungan Lingkungan AS.
Penelitian Tentang Dimetil Eter
Baca Juga: Selain Aspal, Inilah 8 Hasil Olahan Minyak Bumi
Jika merujuk pada sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan dalam Sciencedirect.com, apa itu diametil eter dijelaskan sebagai berikut: Dimethyl ether (DME) diteliti karena berpotensi sebagai bahan bakar potensial untuk transportasi, penggunaan domestik, dan pembangkit listrik. Karena sifat fisik DME mirip dengan LPG, DME dapat ditangani dan disimpan seperti LPG.
DME memiliki nomor cetane yang tinggi untuk digunakan sebagai pengganti bahan bakar diesel dan luka bakar tanpa jelaga. Pada awal 1990-an, JFE Group memulai pengembangan proses sintesis langsung DME untuk mewujudkan produksi massal DME berbiaya rendah.
Setelah pengembangan katalis yang efisien, uji pabrik sebanyak 50 kg / hari dan pengembangan pabrik percontohan 5 ton/ hari telah dilakukan. Sedangkan uji operasi pabrik demonstrasi 100 ton/ hari telah dimulai oleh DME Development Co., Ltd pada tahun 2003.
Selain itu, sebuah jurnal yang ditulis oleh Seunghyok Kim, dkk berjudul In Computer Aided Chemical Engineering tahun 2012 menjelaskan dimethil eter adalah salah satu sumber energi berkelanjutan karena bersih dan mudah ditangani. DME dapat dihasilkan dari berbagai bahan seperti batubara, gas alam (NG), dan biomassa.
Sebenarnya, pabrik DME berbasis NG juga telah beroperasi di Korea. Banyak penelitian juga telah menyelidiki proses berbasis NG dan desain reaktor yang diperlukan untuk penggunaan dimetil eter.
Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini berfokus pada sistem produksi DME menggunakan batubara sebagai bahan baku. Batubara menarik perhatian sebagai sumber energi yang akan datang karena penipisan minyak di Korea.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Marah Besar Negara Asing Nikmati Kekayaan Alam Indonesia, Apa yang Akan Dilakukan?
-
Selain Aspal, Inilah 8 Hasil Olahan Minyak Bumi
-
Presiden Joko Widodo Resmikan Pembangunan Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME
-
Solar Sempat Langka di Kalbar, Kejati akan Tindak Tegas Pelaku Penyimpangan Distribusi
-
Presiden Jokowi Tak Ingin Impor LPG: Hemat Rp60-70 triliun Jika Diganti DME
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Laurin Ulrich Bersinar di Bundesliga 2: Makin Dekat Bela Timnas Indonesia?
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
Terkini
-
Penculikan Bilqis: Anggota DPR Ungkap Dugaan Sindikat Perdagangan Anak Terorganisir!
-
Hilirisasi Mineral Kritis Jadi Kunci Indonesia Perkuat Posisi Global
-
Setelah 15 Tahun dan 3 Kali Diusulkan, Soeharto Resmi Jadi Pahlawan Nasional
-
Elite PDIP: Pahlawan Lahir Bukan dari Keputusan Politik, Tapi Berjuang Demi Rakyat
-
Akhirnya! Prabowo Anugerahi Soeharto Gelar Pahlawan Nasional, Istana Bergemuruh
-
Trauma Ledakan SMAN 72 Jakarta: Siswa Dapat Konseling dan Belajar Daring, Ini Kata Pemprov DKI!
-
Jenderal Soedirman Lebih dari Sekadar Panglima, Ini Teladan yang Generasi Muda Harus Tahu!
-
Foto Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Berjejer di Istana Jelang Penganugerahan Pahlawan Nasional
-
Termasuk Soeharto, Prabowo Anugerahkan Pahlawan Nasional ke 10 Tokoh, Ini Daftarnya
-
KPAI: Mental Gen ZAlpha Kian Rentan, Risiko Balas Dendam Korban Bullying Meningkat