Suara.com - Setiap umat muslim tentu sudah tidak asing dengan istilah doa sapu jagat. Dinamakan Doa Sapu Jagat karena lewat doa ini, diharapkan bagi mereka yang rutin mengamalkannya akan mendapatkan keberkahan di dunia maupun di akhirat.
Lalu bagaimana bacaan doa sapu jagat tersebut? Simak penjelasannya dalam artikel yang telah disusun Suara.com berikut.
Dari Anas, ia berkata, "Kebanyakan doa yang dibaca Rasulullah SAW adalah 'Allahumma, atina fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar", (HR Bukhari dan Muslim).
Doa ini biasanya menjadi akhir ketika menutup doa-doa yang lain, sebelum mengaminkan doa yang telah kita panjatkan. Doa Sapu Jagat ini juga menjadi bentuk tawakal kepada Alllah SWT, seraya berharap untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Bacaan Doa Sapu Jagat dan Artinya
Bacaan Latin Doa Sapu Jagat: "Rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar".
Arti Doa Sapu Jagat: "Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka".
Diketahui, lafal Doa Sapu Jagat ini dikutip dari Al Quran Surat Al Baqarah ayat 201: “Wa min-hum may yaqalu rabbana atina fid-dun-ya hasanataw wa fil-akhirati hasanataw wa qin 'azaban-nar", yang artinya: “Di antara mereka ada orang yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa neraka".
Dalam Surat Al Baqarah ayat 203, Allah SWT menganjurkan umat-Nya untuk membaca doa ini pada Hari Tasyrik 11, 12 dan 13 Zulhijjah. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 203 yang artinya: "Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya".
Baca Juga: 4 Doa Keselamatan Dunia Akhirat, Bacakan Sebelum Memulai Aktivitas
Doa Sapu Jagat ini memang cukup dikenal oleh umat muslim. Meskipun bacaannya hanya pendek, namun doa yang satu ini memiliki makna yang sangat penting, baik bagi kehidupan setiap umat muslim maupun kehidupan dunia dan akhirat. Selain bisa dibaca setiap selesai menunaikan ibadah sholat, doa ini juga bisa diamalkan kapan dan di mana saja.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?