Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan, Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Badung memiliki sistem yang simpel dan jelas, mulai dari proses registrasi hingga pelayanannya, termasuk informasi yang disampaikan para petugas.
Hal itu dikatakannya saat meninjau langsung MPP Kabupaten Badung, Bali, Kamis (27/1/2022).
"Flow saya membandingkan dengan yang sudah (saya) datangi, memang Mal Pelayanan Publik di Kabupaten Badung ini salah satu yang paling simpel, paling clear, sistemnya juga jalan," katanya.
Dipandu oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Badung I Made Agus Aryawan, Mendagri berkeliling dari satu booth layanan ke booth layanan lain.
Mendagri juga memuji berbagai inovasi yang dihadirkan di MPP Kabupaten Badung, seperti survei kepuasan masyarakat. Layanan penilaian ini mengingatkan Mendagri dengan sistem serupa di Singapura. Menurutnya, layanan itu berpengaruh terhadap pelayanan dari para petugas.
"Ada tambahan yang saya melihat baru, yang saya nggak banyak ketemu di tempat lain, yaitu masyarakat bisa langsung menilai, feedback. Jadi kalau ada yang aneh-aneh itu pelayanannya, petugasnya itu nanti langsung ketahuan," ujar Mendagri.
Di sisi lain, Kepala DPMPTSP Kabupaten Badung, I Made Agus Aryawan menjelaskan, dengan hadirnya MPP di Kabupaten Badung, masyarakat tak perlu datang langsung ke instansi untuk memperoleh pelayanan.
Berbagai pelayanan publik pemerintah bisa diurus melalui MPP baik offline maupun online. Adapun salah satu layanan yang paling banyak diakses, yaitu produk layanan dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS), baik BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan.
I Made Agus Aryawan melanjutkan, ke depan sesuai perkembangan kondisi, pelayanan akan diintegrasikan lebih lanjut. Sarana dan prasarana akan lebih disiapkan untuk memberikan akses pelayanan publik yang seluas-luasnya kepada masyarakat.
Baca Juga: KPU dan Kemendagri Sepakat Pemilu Hari Rabu 14 Februari 2024
"Semua sudah ada di sini," tandasnya.
Berita Terkait
-
Mudahkan Masyarakat Urus Administrasi, Mendagri Dorong Mal Pelayanan Publik Hadir di Tiap Daerah
-
Mal Pelayanan Publik Kota Bandung Bisa Dipakai Akad Nikah, Ini Syaratnya
-
Ganjar Pranowo Disebut Blusukan di Sumsel, Aktivis Minta Mendagri Beri Teguran
-
Kasus Korupsi Masih Sering Terjadi, Ini Penyebab Utamanya Menurut Mendagri
-
Kemendagri Upayakan Ketersediaan Air di Lahan Kritis yang Dikelola Masyarakat Bantul
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini
-
Soal Adanya Pengibaran Bendera GAM, PDIP Beri Pesan: Jangan Campuradukkan Politik dalam Bencana
-
Kritik Pedas Ray Rangkuti: Di Indonesia, Musibah Sering Jadi Peluang Bisnis Pejabat!