"Sampai tidak ada karantina lagi dan saya bisa terbang langsung untuk bertemu keluarga, saya tidak mau mengambil risiko apa pun setelah semua kerja keras yang sudah dilakukan selama beberapa tahun terakhir."
Maddy sudah mendapatkan vaksinasi tiga dosis, namun masih enggan melakukan perjalanan sampai ada kepastian mengenai penerbangan yang teratur dan juga penghapusan karantina.
Dr Benckendorff mengatakan masalah keuangan juga menjadi salah satu tantangan besar bagi mereka yang hendak keluar negeri.
"Melakukan perjalanan sekarang jauh lebih mahal dibandingkan sebelumnya, ketersediaan penerbangan sangat terbatas, sehingga harga tiket jadi lebih mahal," katanya.
"Juga ada risiko penerbangan ditunda atau dibatalkan atau hotel dibatalkan karena saat ini di seluruh dunia banyak terjadi kekurangan tenaga kerja di bidang layanan jasa."
Tetapi menurutnya Australia kemungkinan besar akan menjadi destinasi yang populer, setelah nanti benar-benar membuka perbatasannya.
"Adanya destinasi seperti Australia, di mana tingkat vaksinasi-nya tinggi, maka akan terlihat lebih aman dibandingkan tujuan lainnya," kata Dr Benckendorff.
Maskapai penerbangan Australia Qantas adalah salah satu maskapai yang berusaha beradaptasi ke situasi "COVID normal".
Untuk penerbangan Sydney ke Los Angeles, Qantas menawarkan empat kali penerbangan seminggu.
Baca Juga: Citilink Alihkan Penerbangan dari Halim Perdanakusuma ke Bandara Soekarno-Hatta
Rencananya penerbangan akan ditingkatkan menjadi tujuh kali per minggu mulai bulan Maret 2022 atau sama seperti sebelum COVID.
Lebih baik terbang setelah 'booster'
Setibanya di Bandara Internasional Los Angeles, Britney mengatakan melihat ada tiga perbedaan besar dari keadaan sebelum pandemi.
Yang pertama lebih sedikit orang berada di bandara, karena memang jumlah penerbangan yang lebih rendah.
Ini membuatnya lebih menyenangkan karena antrean di imigrasi dan pengambilan barang lebih pendek.
Masker tetap harus digunakan, bahkan selama berada di dalam pesawat.
Bukti vaksinasi juga sekarang sudah sama pentingnya dengan dokumen perjalanan seperti paspor.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Waktu Rujuk Hampir Habis! Jumat Minggu Depan Pratama Arhan Harus Ikrar Talak ke Azizah Salsha
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan