Suara.com - Konsultan properti Colliers Indonesia menilai infrastruktur Jakarta masih berkembang dan tetap memiliki daya tarik bagi investasi di sektor properti kendati Ibu Kota Negara atau IKN pindah ke Kalimantan Timur.
Senior Associate Director Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan kalau melihat rencana pengembangan Jakarta masih tetap berjalan di mana sekarang masih terlihat pembangunan LRT Jabodebek. Kemudian masih ada pengembangan MRT yang akan menghubungi barat dan timur sehingga melewati Jakarta.
"Artinya secara infrastruktur Jakarta masih berkembang dan tetap memiliki daya tarik untuk berinvestasi di properti," kata Ferry dalam seminar di Jakarta, Jumat (28/1/2022).
Dia menjelaskan kalaupun memang IKN itu sudah ada di Kalimantan Timur, maka IKN tersebut akan menjadi pusat pemerintahan, sementara Jakarta masih tetap sebagai pusat keuangan dan komersial. Berkaca dari negara-negara lain yang ibu kotanya pindah, kota lamanya tidak secara otomatis menjadi sepi, bahkan bisa jauh lebih ramai seperti Kuala Lumpur di Malaysia.
"Jadi artinya kalaupun ada dampak dari pemindahan IKN maka hal ini membutuhkan waktu yang cukup panjang dan Jakarta masih memiliki daya tarik untuk sebagai pusat komersial dan tempat hunian," ujar Ferry.
Sebelumnya Ketua Kamar Dagang dan Industri atau Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menilai meski IKN pindah ke Kalimantan Timur namun perekonomian Indonesia masih tetap bertumpu kepada Jakarta.
Ia beralasan, ekonomi Jakarta dan daerah sekitarnya berkontribusi 28-34 persen terhadap Produk Domestik Bruto atau PDB nasional dan Jakarta merupakan pusat dari aktivitas ekonomi serta jasa di tanah air.
Diana mengharapkan Jakarta bertransformasi ke arah ekonomi bernilai tambah tinggi, berkolaborasi, integrasi dengan kota di Jawa Barat dan Banten.
Jakarta juga harus bertransformasi menjadi kota bisnis. Sebab distribusi usaha di Jakarta didominasi lapangan usaha perdagangan besar dan eceran sebesar 46,7 persen, penyediaan akomodasi makan dan minum 16,72 persen dan industri pengolahan 16,53 persen. Dukungan terhadap sektor UMKM juga diperlukan karena porsi usaha sektor tersebut di Jakarta mencapai 93,46 persen. (Antara)
Baca Juga: Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Aset Rp1.400 Triliun Milik Pemerintah di Jakarta Mau Diapakan?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra