Sedangkan, tangan Sopi menyambut tawaran saya. Pria 70 tahun itu ambil satu batang dan korek gas. Pemantik api dinyalakan, dan Sopi menikmati hisapan pertama dalam-dalam. Setelah mengeluarkan asap, dia bercerita.
"Saya baru dapat ceban. Pas baru dateng dikasih pengunjung goceng. Agak siangan dapat goceng lagi."
"Memang dari jam berapa di sini?"
"Saya kesiangan, tadi jalan dari Kemayoran jam setengah sembilan. Sampai sini jam sembilan. Baru duduk sebentar, Satpol PP minta kami menjauh."
"Kok gitu, kenapa memang Pak?"
"Katanya sih protokol kesehatan."
Kenyataan semacam itu harus diterima Sopi dan Agus. Harapan mendapat angpao banyak seakan pupus karena bangun kesiangan. Padahal, sejak pukul 07.00 WIB, di depan mulut masuk Vihara Dharma Bakti, beragam orang mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, hingga anak-anak -- yang berprofesi sama dengan Agus dan Sopi -- telah berkumpul.
Mereka, orang-orang itu, sesekali melakukan hal yang sama dilakukan Sopi dan Agus di awal cerita, yakni menyampa dan memberi ucapan selamat Imlek. Terkadang, ucapan itu ada yang dibalas dengan uang yang nominalnya beragam. Terkadang pula, ucapan selamat Imlek itu hanya dibalas dengan sedikit senyum.
Kerumunan orang-orang itu kemudian diminta menjauh dari vihara. Petugas Satpol PP, kepada kerumunan itu pada pagi tadi meminta agar tidak menunggu pengunjung vihara. Tak berselang lama, kerumunan itu bubar, mencari sudut lain -- yang mungkin -- tidak dijaga aparat keamanan.
Baca Juga: Pantai Parangtritis Jadi Tujuan Utama Sambut Libur Imlek, Dikunjungi 28.870 Wisatawan
"Di musim corona gini emang berasa," ucap Agus, yang mencoba ambil bagian dalam perbincangan di pelataran ruko.
Hingga pukul 13.00 WIB, Agus baru mendapat Rp 15 ribu dari para pengunjung yang beribadah di Vihara Dharma Bakti.
Agus adalah akamsi, atau dalam kepanjangannya: "anak kampung sini." Rumahnya masih berada di kawasan Glodok. Sehari-hari, pria 51 tahun itu mengitari kawasan Jakarta Barat untuk mengumpulkan benda-benda berbahan dasar plastik: botol air mineral bekas dan gelas-gelas kemasan bekas.
Pada tahun-tahun yang lalu, sebelum wabah tak berkesudahan bernama Covid-19 menghajar Indonesia, momen Imlek adalah hal yang begitu dinanti oleh Agus -- mungkin juga rekan satu skena lainnya. Jika mau rajin menunggu sejak pagi, minimal Rp 100 ribu bisa masuk dalam saku celana mereka.
Pernah pada suatu ketika, pada tahun-tahun yang lalu, Agus si akamsi Glodok bisa mendapat uang hingga Rp 100 ribu. Jika masih sabar menanti hingga sore meninggi, paling tidak ada tambahan Rp 50 ribu lagi yang bisa dia bawa pulang untuk anak dan istri.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya, kadang ada yang kasih gocap sampe cepek. Minimal ceban lah."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf