Suara.com - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul berkomentar soal kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan, yang terkait ujaran SARA.
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, Edy Mulyadi ditangkap polisi karena mengeluarkan pernyataan yang dinilai menyinggung masyarakat Kalimantan, di mana dia mengatakan Kalimantan sebagai 'tempat jin buang anak'.
Sementara itu, Arteria Dahlan sebelumnya dianggap menyakiti perasaan masyarakat Sunda, usai dia meminta Jaksa Agung untuk mengganti seorang Kajati yang memakai bahasa Sunda di dalam rapat.
Publik pun menilai bahwa kasus antara Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan adalah kasus yang sama. Namun publik menanyakan, mengapa Edy ditahan sementara Arteria tidak.
Namun, meski publik mengatakan bahwa kasus Edy dan Arteria adalah kasus yang sama, politisi PDIP, Ruhut Sitompul tidak berpendapat demikian.
Menurut Ruhut, kasus keduanya adalah berbeda. Hal ini karena Edy Mulyadi mengeluarkan pernyataannya yang bermuatan SARA di sebuah konferensi pers, sementara Arteria menyampaikannya di ruang sidang.
"Kan ini (pernyataan Edy Mulyadi) secara terang benderang disampaikan dalam, katakanlah media sosial, mengundang semua, konferensi pers itu. Itu kan jelas, banyak unsur yang terpenuhi. Terkait dengan rekan saya, kader PDI Perjuangan, itu kan waktu rapat dengar pendapat di DPR," ujar Ruhut, dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (3/2/ 2022).
Namun menurut Ruhut, karena media sosial, kasus Arteria Dahlan jadinya 'digoreng' oleh orang-orang.
"Dan dia mengkritisi ada pejabat kejaksaan, mungkin namanya wakil rakyat, ada yang melaporkan, 'mbok kalau kasih pengarahan jangan pakai bahasa daerah', kan begitu. Tapi yang namanya medsos sekarang, digoreng kiri kanan," kata eks politisi Partai Demokrat itu.
Baca Juga: Berkas JE Dinyatakan P-21, Tersangka Kasus Kekerasan Seksual di SMA SPI Segera Disidang di Malang
Lebih lanjut, Ruhut Sitompul mengatakan bahwa PDIP mengambil langkah tegas terhadap Arteria Dahlan.
"Tapi tetap, partai kami tegas, ibu Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum kami langsung menugaskan Sekjen, beliau (Arteria Dahlan) dipanggil. Beliau harus cabut kata-katanya, minta maaf," katanya.
Dia lantas membandingkan sikap partainya dengan PKS yang merupakan partai dari Edy Mulyadi.
"Ini maaf nih, enggak ada maksud, apapun, Edy tuh kader PKS lho, caleg lho, tapi enggak jadi. Saya lihat enggak ada, partainya diam-diam aja. Akhirnya Edy juga yang ngomong (minta maaf)," pungkas Ruhut Sitompul.
Berita Terkait
-
Politisi PDIP Sebut Kasus Edy Mulyadi dan Arteria Dahlan Berbeda
-
Majelis Masyarakat Adat Budaya Sunda Bakal Berikan Keterangan Terkait Arteria Dahlan di Polda Metro Jaya
-
Waspada, Empat Calon Penumpang Kereta Api di Stasiun Bekasi Positif Covid-19
-
Pagi Ini, Mantan Gubernur Alex Noerdin Jalani Sidang Dua Kasus Korupsi Sekaligus
-
Berkas JE Dinyatakan P-21, Tersangka Kasus Kekerasan Seksual di SMA SPI Segera Disidang di Malang
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta