Suara.com - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengungkapkan bahwa seorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak perlu mengetahui varian apa yang menjangkiti tubuhnya.
Ketua Terpilih PB IDI M. Adib Khumaidi mengatakan, seseorang cukup mengetahui dirinya positif Covid-19 lalu melakukan isolasi mandiri jika tanpa gejala dan gejala ringan, atau dirawat di rumah sakit jika gejala sedang hingga kritis.
"Kalau kita sebagai masyarakat tidak harus mau tahu Omicron atau tidak, buat kita omicron atau tidak, tidak akan mempengaruhi tata laksana penanganannya, jadi tidak perlu ngotot perlu tahu omicron atau tidak," kata Adib dalam diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Jumat (4/2/2022).
Adib menjelaskan, pemeriksaan varian adalah pemeriksaan lanjutan setelah tes PCR yang dilakukan pemerintah untuk kepentingan epidemiologi atau pemetaan varian baru saja.
"Itu kaitannya dengan epidemiologi saja, nanti pemerintah yang akan melakukan random, karena sebagian yang kemudian diambil sampelnya, tapi saat ini 90 persen omicron," jelasnya.
Diketahui, Kementerian Kesehatan mengumumkan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sudah mencapai 3.161 orang per Kamis (3/2/2022), 1.661 di antaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan 1.247 lainnya transmisi lokal, serta 324 orang masih berusia anak-anak.
Sementara 253 orang lainnya masih dalam penyelidikan epidemiologi untuk menentukan kasus transmisi lokal atau impor dari PPLN.
Selain itu, 1.149 orang yang terinfeksi Omicron ini dinyatakan sudah sembuh, serta pasien Omicron yang meninggal dunia ada sebanyak lima orang.
Secara kumulatif, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.353.370 orang Indonesia, masih terdapat 68.596 kasus aktif, 4.140.454 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 144.320 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Viral Rekaman Diduga Kerumunan Pasien di IGD Wisma Atlet Kemayoran, Warganet Bereaksi Pedas: Tanda-tanda Mau Lebaran
-
Kasus Omicron Ditemukan di Riau, Tapi dari Warga Luar yang Numpang Lewat
-
Indonesia Sudah Masuk Gelombang Ketiga Covid-19, IDI Ungkap Ledakan Kasus Positif di Tanah Air
-
Siti Fadilah: Kalau Omicron Datang Malah Alhamdulillah, Benarkah Klaimnya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara