Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKS, Bukhori tetap menyayangkan Kepala BNPT, Boy Rafli Amar kendati dirinya telah meminta maaf atas rilis daftar pondok pesantren terafiliasi terorisme. Bukhori menyayangkan mengapa kemudian permohonan maaf dilakukan setelah ramai menjadi sorotan masyarakat.
"Saya menyayangkan kenapa hal itu dilakulan setelah terjadi reaksi dan spekulasi publik," kata Bukhori kepada wartawan, Jumat (4/2/2022).
Padahal menurut Ketua DPP PKS ini seharusnya BNPT bisa mencegah tidak sampai mengeluarkan rilis daftar pesantresn terafiliasi terorisme. Sebab hal itu sangat sensitif, apalagi bukan ranah BNPT membawa hal agama.
"Yang paling mengetahui tentang pesantren itu kan para kiai dan ulama," ujar Bukhori.
Karena itu Bukhori meminta kepada BNPT agar ke depan lebih berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. Jangan sampai hal serupa terulang, terlebih jika sampai membawa unsur-unsur Islam yang dikaitkan dengan terorisme.
"Hendaknya BNPT perlu mengubah cara pikir bahwa pelaku terorisme tidak difokuskan kepada umat Islam. Di Barat sekarang sudah mulai berbalik sejak Amerika telah mengesahkan UU Anti-Islamofobia, jika tidak ingin menyakiti umat Islam," tandas Bukhori.
Minta Maaf usai Beberkan Data Pesatren Berafilasi ISIS
Kepala BNPT Boy Rafli Amar sebelumnya, meminta maaf atas kesalahan diksi saat merilis daftar pondok pesantren yang terafiliasi ISIS. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh memberikan mengapresiasi atas langkah tersebut.
"Saya secara khusus melihat ada ketulusan dari pak kepala dalam diskusi intensif antara BNPT dengan MUI yang berjalan dari hati ke hati selama dua setengah jam tadi. MUI dan BNPT berada dalam satu barisan dalam penanggulangan terorisme, sesuai dengan wilayah masing-masing," ujar Asrorun Niam, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Diskusi yang dilakukan itu semata untuk memperkuat sinergi dan membangun kesepahaman.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengakui ada kesalahan terkait diksi rilis daftar pondok pesantren yang terafiliasi terorisme.
"Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar pun menyampaikan permohonan maafnya kepada umat Islam," katanya, usai pertemuan silaturrahim MUI-BNPT di kantor MUI, Jakata Pusat, Kamis (3/2).
Dalam pertemuan itu, Niam menjelaskan ada kesamaan pandang mengenai penanggulangan terorisme dengan multipendekatan.
"Dalam hal isu sensitif, perlu ada diskusi intensif agar tidak kontraproduktif dan berdampak pada rusaknya ikhtiar penanggulangan terorisme yang sudah dibangun selama ini. Poin ini menjadi komitmen bersama dalam langkah selanjutnya," tuturnya.
Pertemuan silaturahmi itu, Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan dinamika penanggulangan terorisme yang menjadi tugasnya dan mendengar masukan yang disampaikan oleh pimpinan MUI.
Berita Terkait
-
Tegaskan Kasus Edy Mulyadi dengan Arteria Dahlan Berbeda, Ruhut Sitompul Bandingkan Sikap PDIP dan PKS
-
Diprotes saat Rilis Daftar Pondok Pesantren Terafiliasi Terorisme, Kepala BNPT Boy Rafli Amar Minta Maaf
-
BNPT Minta Maaf Soal Ponpes Terafiliansi ISIS, MUI Beri Reaksi Ini
-
Sambil Tunjuk Tangan ke Para Deputi, Kepala BNPT Boy Rafli Amar: Jangan Ada Lagi Menyebut Pondok Pesantren
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
BNI Raih Dua Penghargaan Internasional atas Pengembangan SDM melalui BNI Corporate University
-
Soal Polemik Perpol Nomor 10 dan Putusan MK 114, Yusril: Saya Belum Bisa Berpendapat
-
Prabowo Mau Tanam Sawit di Papua, DPR Beri Catatan: Harus Dipastikan Agar Tak Jadi Malapetaka
-
Agustus 2026, Prabowo Targetkan 2.500 SPPG Beroperasi di Papua
-
Nasib 6 Polisi Pengeroyok Matel Kalibata di Ujung Tanduk, Sidang Etik Digelar Hari Ini
-
Sejumlah Tiang Listrik di Tebet Miring, Warga Khawatir Roboh Diterpa Angin Kencang
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak