Suara.com - Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) M Adib Khumaidi meminta pemerintah untuk berhati-hati dengan lonjakan Covid-19 akibat varian Omicron, evaluasi kebijakan PPKM tidak boleh terlambat.
Adib menyadari pengetatan aktivitas masyarakat dengan menaikkan level PPKM akan berdampak langsung pada perekonomian masyarakat, namun kesehatan masyarakat juga perlu diutamakan jika kondisi semakin memburuk.
"Ini memang posisi yang sulit memang dari pemerintah, di satu sisi ekonomi sudah berjalan, jadi ada konsekuensi kalau dilakukan PPKM Level 3 maka ada konsekuensi yang akan timbul dari sudut pandang ekonomi, yang jelas dari kami dengan kondisi yang mulai ada progresivitas naik, hati-hati kita punya pengalaman dengan delta," kata Adib dalam diskusi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Jumat (4/2/2022).
Dia meminta pemerintah terus mengevaluasi pelaksanaan PPKM secara berkala sehingga perubahan kebijakan bisa dilakukan secara cepat sebelum kondisi memburuk.
"Saat ini mungkin pemerintah menganggap belum (berbahaya), tapi masih terus diupdate, tapi jika ini akan terus melonjak bukan tidak mungkin akan dilakukan PPKM Level 3," jelasnya.
"Jadi penentuan gas rem PPKM level 1-3 itu harus progresif dievaluasi terus, jangan sampai terlambat," sambung Adib.
Adib juga menegaskan Indonesia sudah masuk gelombang ketiga pandemi Covid-19 akibat lonjakan varian Omicron, namun belum mencapai puncaknya.
"Nah kapan puncaknya? ya nanti, yang saya lihat ini cukup bagus di Jakarta, respon masyarakat karena kekhawatiran di delta itu tinggi jadi semua berbondong-bondong tes PCR, sehingga rame ini antrian di tempat PCR ini jadi rame karena mereka punya inisiatif begitu, karena kalau ternyata dia positif paling tidak itu cara mengamankan diri dan keluarga dan masyarakat lingkungannya," tutup Adib.
Diketahui, Kementerian Kesehatan mengumumkan jumlah kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sudah mencapai 3.161 orang per Kamis (3/2/2022), 1.661 diantaranya merupakan pelaku perjalanan luar negeri dan 1.247 lainnya transmisi lokal, serta 324 orang masih berusia anak-anak.
Baca Juga: Covid-19 Lagi Menggila, Alasan Istana Jokowi Tetap Kunker ke Daerah Bareng Rombongan Menteri
Sementara 253 orang lainnya masih dalam penyelidikan epidemiologi untuk menentukan kasus transmisi lokal atau impor dari PPLN.
Selain itu, 1.149 orang yang terinfeksi Omicron ini dinyatakan sudah sembuh, serta pasien Omicron yang meninggal dunia ada sebanyak lima orang.
Secara kumulatif, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 4.353.370 orang Indonesia, masih terdapat 68.596 kasus aktif, 4.140.454 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 144.320 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Covid-19 Lagi Menggila, Alasan Istana Jokowi Tetap Kunker ke Daerah Bareng Rombongan Menteri
-
Imbas Kasus Covid-19 Melonjak Lagi: Pernikahan di KUA Maksimal Dihadiri 6 Orang, Tamu Pesta di Gedung Dibatasi 20 Persen
-
Indonesia Masuki Gelombang Ketiga Pandemi, IDI: Mulai Banyak Dokter Terpapar Covid-19 Lagi
-
Sudah Vaksin Booster Tak jadi Jaminan 100 Persen Kebal Serangan Covid-19, Begini Penjelasan IDI
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
Terkini
-
Persija Jakarta Vs Bhayangkara FC Malam Ini, 1.295 Personel Gabungan Siap Amankan SUGBK
-
KPK Bantah Ada Intervensi untuk Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Berlaku Januari 2026, Prabowo Sudah Teken KUHAP Baru
-
Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Eddy Soeparno Ingatkan Bahaya Over Capacity dan Cuaca Ekstrem
-
Dokumen Kependudukan Warga Terdampak Bencana Sumatra Gratis, Mensesneg Pastikan Tak Ada Biaya
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra