Suara.com - Pada bulan Februari tahun 2022 ini, ada banyak peristiwa internasional yang kerap diperingati. Salah satunya, Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia pada tanggal 6 Februari.
Jika dilihat dari laman United Nations, tanggal 6 Februari 2022 merupakan Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia atau hari tanpa toleransi bagi mutilasi alat kelamin wanita internasional (International Day Zero of Tolerance for Female Genital Mutilation). Di Indonesia sendiri, istilah mutilasi alat kelamin perempuan dikenal dengan sebutan sunat wanita.
Lantas, seperti apa awal mula sejarah Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia? Mari simak ulasan menarik seputar Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia yang telah berhasil dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini:
Melanggar Hak Wanita
Dilansir dari laman United Nations, mutilasi alat kelamin wanita adalah sebuah prosedur yang mengubah atau melukai alat kelamin.
Mutilasi alat kelamin wanita diyakini sebagai tindakan non medis, sehingga dunia mengakuinya sebagai pelanggaran hak asasi anak perempuan dan wanita di seluruh dunia. Tindakan ini juga melanggar hak wanita dalam aspek kesehatan, keamanan, dan integritas fisik.
Memicu Komplikasi
Dilansir dari laman yang sama, anak perempuan yang menjalani praktik mutilasi alat kelamin kerap menghadapi komplikasi jangka pendek. Misalnya seperti sakit parah, syok, pendarahan berlebih, infeksi, hingga kesulitan untuk membuang air kecil.
Adapun konsekuensi jangka panjang, praktik mutilasi alat kelamin wanita berpotensi merusak kesehatan seksual, reproduksi, dan kesehatan mental anak. Atas dasar inilah, tanggal 6 Februari 2022 diperingati sebagai hari anti-sunat wanita. Adapun tujuannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia.
Baca Juga: Dari Kelelahan Hingga Depresi, WHO dan ILO Ungkap Dampak Bekerja Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19:
Berdampak pada Perekonomian
Badan Organisasi Kesehatan (WHO) menemukan fakta, bahwa sebesar USD1,4 miliar per tahun digelontorkan untuk membiayai kasus kesehatan akibat kondisi sunat pada wanita.
Direktur Departement Kesehatan Riset Sexual dan Reproduktif WHO, dr. Ian Askew, dikutip dari laman United Nation, mengatakan bahwa FGM (Female Genital Mutilation) bukan saja bentuk kekerasan katastropik pada hak manusia yang secara signifikan menyakiti secara fisik dan mental pada jutaan remaja dan wanita, tapi juga berdampak pada sumber perekonomian.
Tujuan Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia
Pada tahun 2012, Majelis Umum PBB menetapkan tanggal 6 Februari sebagai Hari Internasional Tanpa Toleransi untuk Mutilasi Alat Kelamin Wanita. Tujuannya adalah untuk memperkuat dan menghapus praktik sunat di kalangan wanita.
Mutilasi kelamin atau sunat wanita mencerminkan ketidaksetaraan yang mengakar antara jenis kelamin dan merupakan bentuk ekstrim dari diskriminasi terhadap wanita. Karena latar belakang inilah, tanggal 6 Februari 2022 keberadaannya hingga kini masih terus diperingati sebagai hari anti toleransi mutilasi alat kelamin wanita atau Hari Anti-Sunat Wanita Sedunia.
Berita Terkait
-
Dari Kelelahan Hingga Depresi, WHO dan ILO Ungkap Dampak Bekerja Jarak Jauh Selama Pandemi Covid-19:
-
WHO Sebut Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Dunia Mengkhawatirkan
-
WHO: Peningkatan Kematian Akibat COVID-19 Sangat Mengkhawatirkan
-
Omicron Subvarian BA.2 atau BA.1, Mana yang Bisa Sebabkan Sakit Parah?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!