Suara.com - Di tengah kekhawatiran masyarakat terhadap penyebaran virus covid-19 jenis omicron, muncul pernyataan eks Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari yang cukup kontroversial.
Melansir Hops.id -- jaringan Suara.com, Siti Fadilah menilai, di tengah penyebaran kasus covid-19 omicron yang cukup cepat dan jumlah kasus aktif naik justru dinilai membawa beberapa hal positif.
Mantan Menkes ini meyakini jika covid-19 omicron merupakan tanda akan berakhirnya pandemi covid-19 yang meneror masyarakat dunia dua tahun terakhir.
Pernyataan tersebut diungkap Siti Fadilah dalam sebuah akun TikTok @dtasriman yang diunggah pada Jumat 4 Februari 2022.
Menurut Siti Fadilah Supari berakhirnya covid-19 melalui jenis omicron yang tengah melanda saat ini, menunjukkan covid-19 akan menjadi flu biasa.
Bahkan wanita yang dikenal melabrak WHO terkait kasus flu burung ini, menegaskan jika omicron ini justru kondisi yang ditunggu.
"Jadi pada dasarnya omicron itu malah ditunggu-tunggu jangan takut sama omicron," ujar eks Menkes menjelaskan.
"itu. Lalu rujukannya siapa coba, Indonesia itu memang agak aneh. Masa untuk menunggu omicron harus booster, kalau belum dua kali vaksin tidak boleh masuk mall, itu dasarnya apa?," lanjutnya.
Justru menuru Siti Fadilah Supari, munculnya Omicron merupakan tanda bahwa pandemi Covid-19 akan segera selesai.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Magelang Tambah 56 Orang dalam 2 Hari, Isoter Disiagakan untuk Lansia dan Komorbid
"Ini menandakan adanya imunitas pada komunitas yang sudah luas. Artinya Covid-19 hanya akan menjadi flu biasa," ujarnya lagi.
Ucapan dari Siti Fadilah Supari yang viral ini kemudian dikomentari oleh netizen yang melihatnya.
"Ibu Fadilah patut jadi Menkes. Semoga ibu sehat selalu," ujar akun @/putrajabar.
"Menteri Kesehatan sesuai dengan yang diharapkan Rakyat Indonesia, pintar banget," tutur akun @/nining xxxx.
"Jangan gitu bu. Ga boleh bicara jujur kaya gitu. Kasian tukang vaksin ga dapat duit. Kalau kita mah rakyat kaya ga masalah ga punya penghasilan," ucap akun @/trisusilo960.
Berita Terkait
-
Gubernur Khofifah Optimalkan 3T-5M dan Vaksinasi Tangkal Omicron di Jatim
-
Blusukan Picu Kerumunan saat Covid-19 Merebak, Sikap Jokowi Dinilai Tak Bijak
-
Pak Kepsek Sudah Vaksin Kena Covid-19 Dua Kali, Minyak Kayu Putih Berbau Minyak Tanah
-
Pakar Sebut Omicron Bergejala Ringan tapi Menyebar dengan Cepat
-
Pasien Covid-19 Magelang Tambah 56 Orang dalam 2 Hari, Isoter Disiagakan untuk Lansia dan Komorbid
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'