Suara.com - Perwakilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (7/2/2022) untuk melakukan penjadwalan pemeriksaan terhadap Bupati Langkat Nonaktif Terbit Rencana Perangin Angin, terkait penemuan kerangkeng manusia di rumah pribadinya.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyebut, kedatangannya ke gedung tersebut membawa sejumlah dokumen hasil penyelidikan. Selama kerangkeng berisi manusia tersebut beroperasi, diduga terjadi kekerasan hingga hilangnya nyawa.
Anam tiba di KPK bersama komisioner lainnya, Beka Ulung Hapsara.
"Kami akan konfirmasi dengan beberapa dokumen yang kami miliki, ada foto, ada video, ada berkas, dan lain sebagainya," kata Anam di Lobi Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/2/2022).
"Banyak hal yang kami temukan dari kondisi, sejarah, kondisi sampai kekerasan, dan kekerasan yang hilangnya nyawa," katanya.
Lantaran itu, Anam berharap, tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Langkat dapat bekerja sama dalam menuntaskan kasus dugaan perbudakan modern yang dilakukan di rumah pribadinya itu.
"Semoga dia (Bupati Terbit Rencana) korperatif," katanya.
Sebelumnya, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengemukakan, direncanakan pada siang ini tersangka korupsi pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Langkat akan dimintai keterangan mengenai penemuan kerangkeng berisi manusia di rumahnya oleh Komnas HAM.
"Betul, siang ini diagendakan pihak Komnas HAM akan meminta keterangan dan informasi terhadap Bupati Langkat Sumut (Terbit Rencana Perangin Angin)," kata Ali Fikri dikonfirmasi, Senin (7/2/2022).
Berita Terkait
-
Kasus Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Bakal Naik Penyidikan, Kabareskrim Klaim Penyidik Temukan Unsur Pidana
-
Empat Saksi Kasus Korupsi Rahmat Effendi Dipanggil KPK, Mulai Dari Inspektorat Pemkot Bekasi Hingga Karyawan PDAM
-
Status Perkara akan Ditingkatkan, Bupati Langkat Terancam Jadi Tersangka Kasus Kerangkeng di Rumahnya
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta
-
Komnas HAM: Gelar Pahlawan Soeharto Cederai Sejarah Pelanggaran HAM Berat dan Semangat Reformasi
-
Ikut Terluka hingga Tulis Pesan 'DIE', Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Sengaja Ledakkan Kepala Sendiri?