Suara.com - Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan. Pada bulan Februari sekarang Indonesia memasuki musim hujan.
Untuk menghadapi musim hujan kita sebaiknya mempersiapkan diri. Salah satunya mengantisipasi kejadian tak terduga kala musim hujan.
Kejadian yang sering dialami oleh orang saat musim hujan yakni lupa mengangkat jemuran.
Seperti yang dialami oleh seorang siswa ini. Melalui media sosial TikToknya @bittersweet.smile, dia membagikan momen sedih dirinya ketika lupa mengangkat sepatu sekolah yang dijemur.
Rekaman video menunjukkan hujan deras mengguyur daerah rumahnya pada malam hari. Siswa itu lupa jika dirinya mempunyai jemuran sepatu sekolah di lantai atas.
Buru-buru dia mengambil sepatu yang dijemurnya tadi. Dia dibuat menangis saat sampai di lantai atas tempatnya menjemur sepatu.
Ternyata sepatunya basah kuyup diguyur air hujan yang deras. Tak hanya sepatunya saja yang basah tetapi jemuran kaos kaki serta tali sepatu juga ikutan basah.
Sepatu basah diguyur hujan
Padahal sepatu tersebut akan dia gunakan pergi ke sekolah esok harinya. Siswa ini meras bodoh karena lupa mengangkat jemuran sepatu sekolahnya.
Baca Juga: Anti Mainstream! Terjebak Macet, Lelaki Ini Malah Beli Tahu Bulat ala Drive Thru
"Sepatu aku basah bodoh, bagaimana ini? Besok aku sekolah bodoh," ucap siswa itu sambil menangis seperti dikutip oleh Suara.com, Selasa (08/02/2022).
Sejak diunggah satu hari kemarin, video tersebut sudah ditonton sebanyak 1, 5 juta kali. Warganet yang menonton video ini memberikan berbagai respon.
Tak sedikit warganet yang menyarankan agar siswa ini besok tidak masuk sekolah dengan alasan sepatunya basah.
"Enggak sekolah besok. Alasannya sepatunya lupa diangkat jadi kehujanan," kata seorang warganet.
"Ya sudah tinggal liburkan diri," ujar yang lain.
"Enggak sekolah kak, ada jejak digital ntar kalau dimarahi tinggal tujukkan video ini," timpal lainnya.
Berita Terkait
-
Gagal Ditangkap Panji Petualang hingga Matt Wright, Warga Sragen Berhasil Taklukkan Buaya Berkalung Ban
-
Sering Terjadi Pencurian, Komplek Perumahan di Jambi Ini Bikin Sayembara Rp1 Juta Tangkap Maling
-
Parah! Pasutri Positif Covid-19 Jalan-jalan ke Malang dan Kota Batu Ternyata Asal Kaltim, Warganet: Beban Masyarakat
-
Anti Mainstream! Terjebak Macet, Lelaki Ini Malah Beli Tahu Bulat ala Drive Thru
-
Niat Curhat Kesal Tetangga Renovasi Rumah Sampai Berisik, Orang ini Malah 'Dirujak' Warganet: Pindah Hutan Aja
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Roy Suryo Bawa Ijazah UGM Asli ke Polda Metro, Klaim Punya Jokowi Tidak Presisi
-
350 Kios Pasar Induk Kramat Jati Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp10 Miliar
-
Selang Urine Tertinggal di Ginjal Pasien, Dokter RS Borromeus Divonis Langgar Disiplin
-
7 Siswa Korban Insiden Mobil MBG di SDN 01 Kalibaru Kembali Sekolah, Polisi Beri Trauma Healing
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
Pramono Pastikan Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Tak Direlokasi Usai Kebakaran
-
Dari Jeruji Tahanan, 2 Pentolan AMPB Serukan Warga Pati Tetap Solid Perjuangkan Pemakzulan Sudewo
-
Polisi Periksa 9 Saksi Terkait Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Asal Api Diduga dari Kios Cikurai
-
Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat Resmi Dirilis, Keadilan Bagi Korban di Ujung Penantian?
-
Eks Menkumham: Posisi Negara Kalah, Diperalat Oligarki untuk Validasi Perampokan Tanah Rakyat