Sesampainya di kantor, keluarga dikejutkan dengan fakta Nadia sudah resign sejak tanggal 15 Januari 2022. Sejak resign, Nadia rupanya selalu berpamitan berangkat kerja ke orang tua seperti biasa.
"Kakak saya nyari di tempat kerjaan. Ternyata dia sudah resign sejak tanggal 15 Januari. Masih pamit kerja setiap hari, tapi kita gak tahu dia pergi kemana selama ini," jelas Bayu.
Bayu sendiri awalnya tidak diberitahu perihal hilangnya sang adik. Ia kemudian dikabari pada hari Minggu, 6 Februari 2022. Bayu pun langsung ikut membantu mencari adiknya yang sudah dua hari tidak ada kabar di rumah teman.
Pada hari Senin (7/2/2022), keluarga mendapatkan informasi jika Nadia dijemput oleh seorang cowok yang mengendarai motor Scoopy warna hitam. Keluarga pun meminta orang-orang sekitar dan teman untuk mengabari jika melihat sosok mirip Nadia.
Di hari yang sama, Bayu mengatakan sempat ada aktivitas di akun WhatsApp sang adik. Nadia tiba-tiba keluar dari semua grup keluarga di WhatsApp.
Menurut Bayu, aksi Nadia yang mendadak keluar dari semua grup terasa janggal. Pasalnya, Nadia seperti cepat-cepat menghapus akun WhatsApp miliknya.
"Tiba-tiba dia keluar dari semua grup, gak bilang apa-apa. Kayak delete account," beber sang kakak.
Bayu juga mengungkap Nadia sempat mengirim pesan ke ibunya lewat WhatsApp. Ia mengakui diceritakan oleh sang ibu mengenai pesan tersebut.
Pada intinya, Nadia mengatakan dirinya baik-baik saja dan meminta keluarga tidak mencarinya. Walau begitu, keluarga tetap mengetahui apakah pesan itu ditulis langsung oleh Nadia atau orang lain.
Baca Juga: Pamer Night Talk Bareng Pacar, Topik Pembicaraan Pasangan Ini Bikin Publik Emosi: Prik Banget!
"Mah, aku jauh. Aku baik-baik saja. Gak usah cari, aku gak bisa cerita (mengenai masalah). Tapi suatu saat aku akan cerita," pesan Nadia seperti ditirukan sang kakak.
Upaya Keluarga Nadia Lapor Polisi dan Cari di Rumah Sakit
Kakak Nadia lantas memutuskan melapor ke Polres Jakarta Selatan, Selasa (8/2/2022). Ia memberikan segala informasi dan data yang diperlukan pihak kepolisian untuk membantu pencarian Nadia.
Berkas kasus Nadia sendiri masuk ke dalam kategori bantuan pencarian alamat, bukan pencarian orang (DPO). Menurut penjelasan polisi, status Nadia bisa menjadi DPO jika ditemukan tanda-tanda pidana, seperti penculikan ataupun kejahatan.
Selain lapor polisi, keluarga juga selalu memantau pemberitaan di berbagai media. Sang kakak menceritakan keluarganya sempat menghubungi RS Polri Kramat Jati saat melihat berita mayat perempuan di Cibinong.
Saat dikonfirmasi, jasad perempuan di Cibinong itu dipastikan bukan Nadia. Keluarga pun terus berupaya mencari Nadia di berbagai tempat, seperti mendatangi rumah sakit dan rumah teman-teman Nadia.
Berita Terkait
-
Pamer Night Talk Bareng Pacar, Topik Pembicaraan Pasangan Ini Bikin Publik Emosi: Prik Banget!
-
Tiga Warga Wadas Terancam Dijerat Sanksi UU ITE, Koalisi Serius Revisi UU ITE: Itu Keliru, Harus Dibebaskan!
-
Viral Pelaminan Kena Banjir, Malah Disebut Warganet Pakai Konsep Sungai Hingga Diyakini Gegara Nekat Tutup Jalan
-
Terburu-buru ke Stasiun Pasar Senen, Bapak dan Anak Tertabrak Kereta Api
-
Viral Video Diduga Seorang Guru Bakar Sepatu Murid karena Langgar Aturan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Borobudur Marathon 2025 Diikuti Peserta dari 38 Negara, Perputaran Ekonomi Diprediksi Di Atas Rp73 M
-
Langsung Ditangkap Polisi! Ini Tampang Pelaku yang Diduga Siksa dan Jadikan Pacar Komplotan Kriminal
-
Transfer Pusat Dipangkas, Pemkab Jember Andalkan PAD Untuk Kemandirian Fiskal
-
Pelaku Bom SMAN 72 Jakarta Dipindah Kamar, Polisi Segera Periksa Begitu Kondisi Pulih
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Jelang Musda, Rizki Faisal Didukung Kader Hingga Ormas Pimpin Golkar Kepri
-
Hakim PN Palembang Raden Zaenal Arief Meninggal di Indekos, Kenapa?
-
Guru Besar UEU Kupas Tuntas Putusan MK 114/2025: Tidak Ada Larangan Polisi Menjabat di Luar Polri
-
MUI Tegaskan Domino Halal Selama Tanpa Unsur Perjudian