Suara.com - Panitia Kerja (Panja) Vaksinasi Covid-19 Komisi IX DPR akan menjadikan aspek kehalalan vaksin menjadi salah satu fokus mereka. Persoalan kehalalan vaksin tersebut bakal dibahas lebih dalam oleh Panja Vaksinasi Covid-19.
Anggota Komisi IX Putih Sari berpandangan, ketersediaan vaksin halal akan semakin terpenuhi. Hal itu melihat dari pengembangan vaksin yang kini mulai dilakukan banyak negara.
"Ya karena pengembangan vaksin terus dilakukan oleh banyak negara, dan kemungkinan ketersediaan vaksin halal ke depan. Maka pertimbangan kehalalan masuk dalam salah satu pembahasan vaksin," kata Putih kepada wartawan, Senin (14/2/2022).
Selain aspek kehalalan vaksin, ada sejumlah isu lain yang juga akan dibahas. Termasuk kata Putih time table Panja itu sendiri.
Nantinya, Panja Vaksinasi Covid-19 bakal mengawasi proses vaksinasi dari hulu ke hilir. Dengan begitu diharapkan program vaksinasi dapat berjalan sesuai dengan rencana dan target tercapai.
Ia meminta program vaksinasi dijalankan secara transparan dan akuntabel.
"Dari mulai ketersediaan vaksin, lalu juga aspek keadilan sosial dari vaksin tersebut, kemudian juga bagaimana tata kelolanya. Ini kan harus transparan, harus akuntabel, dan jangan sampai proses vaksinasi ini terjadi penyelewengan atau penyalahgunaan," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya Komisi IX DPR membentuk Panja Vaksinasi. Panja tersebut dibentuk setelah temuan adanya penyuntikan vaksin kosong atau palsu yang beredar di masyarakat.
Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetyani mengatakan selama ini DPR berusaha membangun keyakinan kepada masyarakat dengan menekan pemerintah untuk menggaungkan bahwa vaksin halal dan aman untuk masyarakat terutama anak-anak. Tapi, hal tersebut dirusak oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga: Menkes: Warga yang Belum Vaksin Covid-19 Dosis Kedua di Atas 6 Bulan Harus Diulang Vaksinasinya
Karena itu, pembentukan Panja Vaksinasi diharapkan dapat menyelesaikan hal-hal terkait program vaksin. Mulai dari merespons dan menyoroti mengenai roadmap vaksin primer dosis pertama dan dosis kedua, anggaran vaksin, target serta cakupan vaksinasi, juga berbagai isu dan permasalahan lainnya.
“Banyak hal yang akan kita dalami, sebut saja, jenis dan keteserdiaan logistik vaksin di lapangan dan rantai pasoknya, ketersediaan tenaga vaksinator, strategi tata kelola KIPI, sinkronisasi data vaksinasi, upaya pengelolaan limbah vaksin yang sesuai dengan standar, Vaksin untuk lansia dan Vaksin untuk anak, vaksin booster, vaksin kadaluarsa, keberpihakan pada vaksin dalam negeri dan banyak lagi," tutur Netty.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak