Suara.com - Beredar narasi dengan foto korban meninggal akibat terinfeksi virus corona yang tergelatak di jalanan ternyata masih hidup dan hanya sedang akting.
Narasi ini viral setelah disebarkan melalui Telegram oleh akun bernama congor_istana. Akun ini juga membagikan narasi tersebut dengan tambahan video.
Dalam cuplikan video, seorang yang berbaring di jalan dengan kain penutup jenazah tiba-tiba bangun dari posisi tidur. Sang teman kemudian menolong dan membantu memasangkan kembali penutup jenazah tersebut.
Akun congor_istana lantas mengklaim video itu merupakan penampakan orang-orang yang akting menjadi jenazah. Mereka semua disebut pura-pura meninggal karena terinfeksi Covid-19 dengan tujuan menakuti masyarakat.
Adapun narasi yang dibagikan sebagai berikut:
"Ingat,,bulan depan akan memasuki masa² Ibadah umat Islam yang sangat dinanti.
Maka akan banyak strategi para Sales Coped untuk membatasi pergerakan umat Islam untuk beribadah."
Lantas benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- Suara.com, narasi korban meninggal akibat Covid-19 yang tergelatak di jalanan ternyata masih hidup dan hanya sedang akting adalah salah.
Baca Juga: Ratusan Siswa dan Guru di Sumut Terpapar Covid-19
Faktanya, kejadian dalam video tersebut tidak ada hubungannya dengan pandemi virus corona. Video asli itu sendiri bisa ditemukan dalam channel berita "oe24".
Diketahui, video asli itu berjudul "Wien: Demo gegen Klimapolitik”. Judul yang berasal dari bahasa Jerman itu juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi "Vienna: Demo Menentang Kebijakan Perubahan Iklim".
Isi video itu menunjukkan aksi demo penentangan kebijakan perubahan iklim di Vienna, Austria. Para demonstran tersebut memang melakukan aksi unjuk rasa dengan berbaring di jalanan seperti jenazah, demi menolak kebijakan perubahan iklim.
Walau begitu, aksi sejumlah demonstrasi itu sama sekali tidak memiliki kaitannya dengan pandemi virus corona.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, maka narasi korban meninggal akibat Covid-19 yang tergelatak di jalanan ternyata hanya sedang akting belaka adalah hoaks.
Berita Terkait
-
Ratusan Siswa dan Guru di Sumut Terpapar Covid-19
-
Kemenkes Izinkan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Lakukan Tes PCR Pembanding
-
Bandingkan Dengan Delta, Bapak-bapak Heran Covid Era Omicron Bikin Minyak Goreng Langka
-
Viral CCTV Anjing Lepas Menyerang Anjing Kecil, Pemilik Menjerit Videonya Ditonton 54 Juta Kali
-
Meriahkan Resepsi dengan Nyalakan Kembang Api, Gaun Pengantin Terbakar Tanpa Sadar
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Dukung Sekolah 'Tendang' Anak Jenderal Kurang Ajar, Apa Alasan Prabowo Minta Guru Tegas ke Siswa?
-
Senyum Merekah Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Resmi Bebas dari Rutan KPK
-
Presiden Prabowo Kerahkan 4 Pesawat Militer untuk Bantuan Bencana di Sumatra
-
PBNU Ungkap Alasan Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen: Banyak SK Mandek
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Laga Persija vs PSIM di GBK: Suporter Diimbau Tertib
-
Rapat Harian PBNU Putuskan Rotasi Besar, Gus Ipul Dicopot dari Jabatan Sekjen!
-
Bocoran Baleg DPR: Kenapa RUU Danantara dan RUU Kejaksaan Dihapus dari Prolegnas 2026?
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
Dana Rp90 Miliar Raib di Akun Sekuritas, Korban Laporkan Mirae Asset ke Bareskrim
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja