Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Hasto Kristiyanto menjadi sorotan publik lantaran diduga berada di balik konflik penambang andesit desa Wadar, Purworejo, Jawa Tengah. Tak sedikit orang bertanya-tanya profil Hasto Kristiyanto PDIP.
Tudingan tersebut dilemparkan oleh politisi Partai Demokrat Andi Arief. Melalui akun Twitternya, Andi Arief bertanya apakah Hasto PDIP berada di balik penambang andesit Desa Wadas.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan berikut untuk menjawab profil Hasto Kristiyanto PDIP yang dituding berada di balik penambangan andesit Desa Wadas.
Profil Hasto Kristiyanto PDIP
Hasto Kristiyanto lahir di Yogyakarta. Pria lulusan Fakultas Teknik Kimia UGM ini semasa kuliah mengikuti banyak kegiatan kemahasiswaan, sehingga tak mengherankan jika dia cukup fasih dalam berorganisasi. Yuk, kita ketahui sepak terjang Hasto Kristiyanto dalambidang politik melalui profil Hasto Kristiyanto PDIP ini.
Pendidikan Hasto Kristiyanto
Profil Hasto Kristiyanto PDIP ini tidak bisa dilepaskan dari pendidikan yang diperoleh dan kehidupan pribadinya. Hasto Kristiyanto memiliki dua orang putra dan putri, menikah dengan Maria Ekowati dan pernah menempuh pendidikan sebagai berikut:
- SD Gentan Yogyakarta, lulus tahun 1979
- SMP Negeri Gentan Yogyakarta, lulus tahun 1982
- SMA Kolese De Britto Yogyakarta, lulus tahun 1985
- Fakultas Teknik Kimia UGM Yogyakarta, lulus tahun 1991
- Prasetya Mulya Bussiness School, Jakarta, lulus tahun 2000
Pelatihan Kepemimpinan di Dalam dan Luar Negeri
Hasto Kristiyanto memupuk portofolio kepemimpinannya dengan mengikuti berbagai pelatihan sebelum menjadi seorang sekretaris Jenderal untuk PDIP. Berikut daftar pelatihan kepemimpinan yang pernah diikuti Hasto Kristiyanto sepanjang hidupnya.
Baca Juga: Ganjar Temui Warga Desa Wadas, Yenny Wahid: Pemimpin yang Baik Harus Berani Berdialog Langsung
- Political Leadership Training, di Jakarta, tahun 2001
- Training for Trainers, di Banten, tahun 2002
- IAF Seminar, Resources Management, di Jerman, tahun 2002
- Press for Politican, di Jakarta, tahun 2002
- Kursus calon Guru Kader, di Ciawi Jawa Barat, tahun 2002
- The New Communication Technology, di Hongkong, tahun 2002
- Coal Gasification, di South Africa, tahun 2002
- Public Account Commitee, di Australia Parliament, tahun 2008
- Political Leadership, di Australia, tahun 2009
- Political Management System, di Syney University Labour Party, tahun 2011
Perjalanan karier sampai menjadi Sekretaris Jenderal PDIP Perjuangan
Membahas profil Hasto Kristiyanto PDIP maka perlu untuk memasukkan perjalanan kariernya dari sebelum menjadi sekjen. Berikut garis-garis besar perjalanan karier dalam profil Hasto Kristiyanto PDIP.
- Menjadi tukang ketik pada setiap rapat yang dilakukan Partai PDIP
- Diangkat mnejadi Wakil Ketua Bidang II Media Massa dan Penggalangan DPP PDIP
- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Kesekretariatan , berdasarkan amanah kongres 2020
- Menjadi pelaksana tugas Sekjen PDI Perjuangan, mengganti Tjahjo Kumolo yang diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Jokowi
- Resmi menjadi Sekretatis Jenderal (Sekjen) PDIP berdasarkan kongres PDIP tahun 2015, masa bakti Hasto Kristiyanto menjadi Sekjen PDIP berlangsung pada 2015-2020
- Kembali diangkat menjadi Sekjen PDIP perjuangan berdasarkan kongres tahun 2019.
Tindakan yang dilakukan Hasto Kristiyanto selama menjadi sekjen PDIP
Selama masa kerjanya sebagai Sekjen, Hasto Kristiyanto melakukan berbagai kegiatan pembaharuan.
- Melakukan restrukturasi administrasi dan perubahan terhadap sistem manajemen Partai
- Memenangkan partai dalam kontestasi pemilihan anggota legislatif (Pileg) dalam Pemilu 2014 dan Pemilu 2019
- Dalam pilpres 2014, Hasto memaiinkan peran sebagai sentral figur, menyatukan semua kekuatan politik untuk mendukung Jokowi-Jusuf Kalla
Demikian itu garis-garis besar profil Hasto Kristiyanto PDIP.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Pro Kontra Kisruh Desa Wadas, Tokoh Masyarakat Sebut Bukan Bendungan Bener yang Menjadi Masalah
-
Ganjar Temui Warga Desa Wadas, Yenny Wahid: Pemimpin yang Baik Harus Berani Berdialog Langsung
-
Kisah Warga Wadas Manfaatkan Limbah Bambu Membuat Beki, Dijual Hingga Magelang dan Wonosobo
-
Andi Arief Singgung Hasto Ada di Balik Penambang Andesit, Repdem Ormas Underbouw PDIP: Apa Dia Sedang Nge-fly?
-
Hasto Kristiyanto Sebut Palestina Bisa Merdeka Jika Soekarno Tak Dilengserkan, Warganet Langsung Gaduh
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan