Suara.com - Siswa kelas XII sedang dibuat harap-harap cemas dengan pemilihan program studi untuk kuliah nanti. Sebab saat ini sedang berlangsung proses SNMPTN yang hanya boleh diikuti oleh siswa eligible atau yang memenuhi kriteria tertentu.
Namun sejumlah siswa terpaksa menelan pil pahit kekecewaan. Pasalnya mereka tidak bisa melanjutkan tahap SNMPTN karena pihak sekolah terlambat untuk menyelesaikan proses yang menjadi kewenangan mereka.
Banyak siswa yang menyuarakan kekecewaannya melalui TikTok, yang kemudian kembali diviralkan di berbagai platform, salah satunya di Twitter.
"Saat yang lain sibuk milih prodi SNMPTN, ternyata guru BK terlambat input data PDSS," tulis seorang siswa, seperti dikutip Suara.com dari akun Twitter @AREAJULID, Rabu (16/2/2022).
"Disaat sekolah lain udah milih prodi untuk SNMPTN, ternyata sekolah gua telat input data PDSS," sambung siswa lain, seperti diunggah oleh akun Twitter @convomf.
Sebagai informasi, input data PDSS merupakan kewenangan sekolah. Selepas difinalisasi, barulah siswa yang memenuhi kriteria bisa memilih hendak mendaftar ke universitas apa.
Warganet pun ikut bersimpati dengan para siswa yang menyuarakan protes karena tidak bisa mengikuti SNMPTN akibat kelalaian sekolah. Meski demikian, beberapa warganet ternyata juga memberikan dukungan untuk pihak sekolah atau guru lantaran proses input PDSS memang menyita waktu serta beberapa kali menemui error di server.
"Dan terjadi lagi.. parah banget ya ga si," tulis @AREAJULID.
"Kasian banget :( bayangin yang udah ngincer snmptn dari awal masuk sma tapi malah gini," komentar pengirim menfess ke @convomf.
Baca Juga: Viral Perempuan Muda Tagih Utang Sambil Tunjuk Nenek-nenek di Ngawi
"Banyak banget kejadian kaya gini, harusnya pihak sekolah yang lalai seperti itu harus dikenai sanksi, hukuman, atau ga denda sekalian. Biar jera," ujar warganet.
"Mau ngasih tau aja nih. Setau gue ga mesti salah guru bk 100%. Kita telaah satu-satu yaaa. 1. Guru BK nginput nilai, tau nilai dari mana? Tentu butuh kerjasama walas. 2. Guru BK bisa masukin nama siswa di pdss tentu harus sebelumnya siswa sudah bikin akun, aktivasi, dan verifikasi data," imbuh warganet lain.
"Emang salah. Tapi ditanya alasannya kenapa? Karena input pdss itu susah, banyak hal yang harus dikonfirmasi dan perbaiki, NISN, tanggal lahir, ijazah, nama siswa, itu harus satu persatu. Apalagi server yang sering down. Gpp kesel, menghakimi dan apapun, tapi coba ditanyakan dulu alasannya kenapa," timpal yang lainnya.
Berita Terkait
-
Viral Perempuan Muda Tagih Utang Sambil Tunjuk Nenek-nenek di Ngawi
-
Kelewat Baik, Begini Cara Cerdas Guru Cegah Beri Nilai 0 ke Muridnya: Bingung Mau Ngasih Berapa...
-
Viral Sejoli Remaja Asyik Berciuman di Alun-alun Jonggol, Warganet: Malam Milik Berdua
-
Cor-coran Jalan Masih Basah, Ibu-ibu Ini Nekat Terobos sampai Motor Terperosok
-
Viral Video Pemukulan Sopir Truk Sampah, Salah Satu Pelaku Diduga Oknum Polisi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting