Suara.com - Drama tetangga memang tidak pernah ada habisnya. Dalam kehidupan sehari-hari kerap ditemui momen seseorang yang kesal dengan kelakuan tetangganya.
Hal itu juga dialami oleh pasutri asal Malaysia satu ini. Mereka geram dengan kelakuan tetangganya yang kerap parkir mobil sembarangan di depan rumahnya.
Melansir dari ohbulan!, kisah pasutri itu dibagikan pertama kali melalui akun TikTok @queen_mekarsari88.
Dalam videonya, ia memperlihatkan mobil berwarna silver milik tetangganya yang diparkir di depan rumah.
Tetangganya itu diketahui memarkirkan mobil sesuka hatinya tanpa izin pria tersebut selaku pemilik rumah.
Bersama sang istri, pria ini memberi pelajaran untuk tetangganya yang kerap parkir mobil sembarangan di depan rumahnya itu.
"POV: Bila suami geram dengan perangai tetangga yang suka parkir depan rumah orang sesuka hati," tulisnya dalam keterangan video.
Mereka lalu iseng untuk menaruh sebuah jeriken kosong. Tidak lupa mereka juga menuliskan sebuah pesan seolah-olah mobil yang terparkir itu dijual.
"Untuk dijual RM 800.000," tulis mereka dalam jeriken tersebut.
Baca Juga: Viral Penjual Cilok Berseragam Pilot, Auto Dikerubungi Kaum Hawa
Jeriken itu lalu diletakkan di atas atap mobil tetangga yang gemar parkir sembarang di depan rumah.
Cara tersebut ternyata berhasil. Melihat jeriken yang diletakkan di atas mobilnya, si tetangga lalu memindahkan mobilnya dari depan rumah mereka.
Dalam videonya, ia lalu memperlihatkan saat mobil tetangganya yang sudah berpindah tempat parkir.
Aksi pasutri tersebut lantas menuai perhatian warganet. Tak sedikit warganet yang memuji perbuatan pasutri ini agar tetangganya mau menyingkirkan mobil dari depan rumah mereka.
"Tetangga saya pun selalu parkir di depan pagar. Mobil mau keluar masuk susah. Nyusahkan orang," tulis salah seorang warganet.
"Boleh dicoba juga ini," tulis warganet dengan emoji tertawa.
Berita Terkait
-
Viral Sejoli Lagi Asyik Pacaran, Eh Mendadak Ada Kucing 'Pansos' Bikin Salfok
-
Antimainstream! Bukan Mobil Mewah, Mahasiswa Ini Banjir Pujian Gegara Tak Gengsi Naik Mesin Selep Padi Saat Wisuda
-
Viral Wanita Aniaya Ibu yang Sudah Ringkih di Kursi Roda, Videonya Hancurkan Hati
-
Berniat Beli Donat, Pria Ini Terenyuh Lihat Bocah Penjualnya Sedang Salat di Trotoar
-
Viral Bocil Nangis Kejer Kepala Terjepit Tiang Rumah, Bisa Lepas Usai Sosok Ini Datang
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius