Suara.com - Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, mengkritik langkah Ketua Jokowi Mania (JoMan) Immanuel Ebenzer atau Noel yang menjadi saksi meringankan untuk mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme.
Ninoy protes kepada Noel karena membela Munarman sembari membawa nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Menjadi saksi meringankan Munarman, dengan alasan Jokower harus pemaaf adalah alasan yang salah besar. Teroris tidak perlu dibela dan, Jokower seperti saya tak akan pernah memaafkan teroris. Teroris harus ditumpas,” kata Ninoy dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2/2022).
Bagi Ninoy, sikap Noel tersebut juga dipastikan akan membuka kedok kehancuran bagi Jokowers apabila membawa nama Jokowers.
Menurutnya para Jokowers akan kecewa berat jika dibawa ke gerbong pendukung teroris Munarman.
Ninoy menilai kekejaman teroris yang menghancurkan gereja, hotel, vihara, bahkan serangan ke Mako Brimob dengan menggorok aparat keamanan, pemboman di Bali, Jakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan sebagainya adalah kekejaman tak terperikan. Ia mengibaratkan, ketika seorang teroris seperti dibela, maka yang terjadi adalah kehancuran ideologi.
Selain itu ia juga menyinggung jabatan Noel saat ini yakni menjadi komisaris perusahaan BUMN. Ia menuding pembelaan seorang komisaris perusahaan BUMN terhadap Munarman semakin menggambarkan peta BUMN sebagai sarang teroris.
“Erick Thohir harus membayar mahal. Jokowi tentu kecut melihat anak emasnya, atau malah bangga, komisaris BUMN, menjadi pembela teroris Munarman. Perlu diketahui, Munarman inilah yang melatih, komandan dari 6 teroris yang tewas karena melawan aparat di KM 50,” tuturnya.
Oleh sebab itu, Ninoy meminta kepada Jokowi sebagai pengguna dan bos para relawan, termasuk Joman, harus melakukan evaluasi menyeluruh. Ia menyebut calon presiden manapun yang didukung oleh Jokowi, yang ternyata didukung oleh pendukung teroris pasti akan kehilangan suara.
Baca Juga: Pekan Depan, Kubu Munarman Hadirkan Sejumlah Ahli di Sidang Terorisme, Datangkan Tokoh
“Erick Thohir pun harus mengambil sikap ketika Immanuel Ebenezer menyatakan Munarman bukan teroris di persidangan. Sementara Erick Thohir tengah berusaha membersihkan terorisme dan intoleransi di BUMN," tuturnya.
"Kecuali Erick Thohir menuju kepada inklinasi dan kecenderungan menggalang kelompok HTI, eks-FPI untuk tujuan politik. Nyapres 2024, enggak bakalan Erick Thohir laku jika menggalang kelompok garis keras, dan bahkan pendukung teroris,” sambungnya.
Sementara itu, Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap milik PDI Perjuangan Kota Bandung, Irfan Khairullah juga meminta agar Erick Thohir mengevaluasi sikap Noel. Apalagi menurutnya Munarman dikenal sebagai jejaring terorisme yang juga lihai dalam kerja kerja penggalangan kader, pelopor dan kolaborator jelas merupakan musuh negara.
Untuk itu langkah negara di dalam menjerat Munarman dan semua jejaringnya sudah sepatutnya mendapat dukungan penuh. Apalagi, relawan Jokowi Mania (JoMan) juga dinilai tidak memiliki basis massa dan hanya mencari sensasi bahkan tidak termasuk grup relawan Jokowi papan atas.
“Adalah satu langkah keliru ketika ada salah seorang Komisaris salah satu perusahaan berplat merah milik negara justru bergerak melawan apa yang sedang menjadi langkah kongkrit negara dalam menjerat Munarman,” tegas Irfan.
Jadi Saksi Meringankan
Berita Terkait
- 
            
              CEK FAKTA: Viral Video Munarman Meninggal Dunia Disambut Isak Tangis Keluarga, Benarkah?
 - 
            
              Elektabilitas Andika Perkasa Salip Erick dan Puan, Pengamat Politik: Faktor Kerinduan Publik pada Pemimpin Tegas
 - 
            
              Pekan Depan, Kubu Munarman Hadirkan Sejumlah Ahli di Sidang Terorisme, Datangkan Tokoh
 - 
            
              Yakin Munarman Bukan Teroris, Ketua Joman: Sampai Detik Ini Presiden Gak Berubah, Tetap Presiden Jokowi yang Saya Dukung
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM