Suara.com - Organisasi Traktat Keamanan Kolektif atau Collective Security Treaty Organization yang disingkat CSTO baru-baru ini menjadi perbincangan setelah Rusia melancarkan invasinya ke Ukraina. Lalu apa itu CSTO?
CSTO juga disebut-sebut menjadi saingan NATO, Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization. Bagaimana bisa begitu? Untuk tahu lebih banyak tentang apa itu CSTO, simak penjelasannya berikut ini.
Sebelum mencuat karena perang Rusia-Ukraina ini, CSTO juga telah memutuskan untuk mengirim pasukan penjaga perdamaiannya ke Kazakhstan di tengah aksi protes yang berkecamuk di negara Asia Tengah itu pada awal tahun 2022 ini. Beberapa unit CSTO dikatakan telah beroperasi di Kazakhstan untuk membantu menjaga ketertiban dan menstabilkan situasi di negara yang dilanda protes setelah menerima permintaan bantuan dari pemerintah.
Mengenal Apa itu CSTO
Banyak yang penasaran, apa itu CSTO? Berikut ini sekilas informasi mengenai organisasi yang dipimpin oleh Rusia yang dikutip dari Sputnik. CSTO ini dibentuk antara tahun 1992 dan 2002 lalu, mencakup negara-negara pecahan-Soviet seperti Rusia, Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Semua negara peserta setuju untuk tidak menggunakan ancaman kekerasan dan agresi terhadap salah satu negara dipandang sebagai agresi terhadap semua anggota CSTO. Tujuan pembentukan CSTO ini kurang lebih sama dengan NATO, hanya berbeda pada negara-negara anggotanya.
Aliansi ini menggunakan apa yang disebut kepresidenan "berputar", dengan setiap negara anggota akan memimpin kelompok itu secara bergantian setiap tahun. Keputusan untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian CSTO diumumkan oleh Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dewan Keamanan Kolektif CSTO.
Meskipun kepemimpinannya berganti-ganti, tapi kantor pusat CSTO berada di Moskow Rusia. Sementara itu, dalam konflik Rusia-Ukraina maka jelas aliansi militer yang mendukung aksi Rusia adalah CSTO.
Sikap CSTO ini tentu akan berseberangan dengan NATO. Apalagi Ukraina disebut-sebut sangat ingin menjadi bagian dari anggota NATO.
Baca Juga: Bisnis dan Kekayaan Roman Abramovich, Taipan Rusia yang Dipaksa Hengkang dari Chelsea
Bahkan dilansir Washingtonpost, Jumat (25/2/2022), Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah menyebut aksi Rusia terhadap Ukraina sebagai tindakan perang yang brutal.
Pasukan Penjaga Perdamaian dan Tugasnya
Pasukan penjaga perdamaian CSTO adalah satu set kontingen yang dirancang untuk berpartisipasi dalam operasi pemeliharaan perdamaian organisasi. Di antara kontingen ini merupakan personel militer, polisi, dan sipil yang terlatih secara khusus, bersama dengan kekuatan dan sarana yang disediakan oleh negara-negara anggota.
Jumlah personel penjaga perdamaian CSTO ini adalah sekitar 3.600 orang. Tugas utamanya adalah akan menjaga fasilitas negara dan militer yang penting dan memberikan bantuan kepada penegak hukum Kazakhstan dalam menstabilkan situasi dan mengembalikannya ke kerangka hukum.
Di antara tugas-tugas yang dapat dilakukan di bawah operasi penjaga perdamaian itu adalah memantau gencatan senjata serta perjanjian gencatan senjata, memisahkan pihak-pihak yang bertikai, menciptakan kondisi untuk negosiasi, memerangi kerusuhan massal, mempromosikan hak asasi manusia, perlindungan dan pertahanan fasilitas vital, dan juga menjamin akses untuk bantuan kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Belarusia telah mengkonfirmasi bahwa mereka mengirim unit ke Kazakhstan, mengatakan itu, situasi di negara-negara Asia Tengah yang dianggap menyerupai upaya kudeta. Sementar Presiden Tajikistan Emomali Rahmon menegaskan bahwa niat negaranya untuk memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian CSTO sehubungan dengan situasi di Kazakhstan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
Terkini
-
Percakapan di HP Sitaan Kasus Suap Bupati Bekasi Dihapus, KPK Buru Dalangnya
-
Mendagri Minta Penanganan Bencana di Aceh Tamiang Jadi Perhatian Khusus
-
Ketum PP Muhammadiyah Kenang Ustaz Jazir Jogokariyan, Teladan Penggerak Masjid dan Dakwah Umat
-
Taruhannya Nyawa! Anggota DPRD DKI Desak Gubernur Pramono Tertibkan Pasar Tanpa Izin SLF
-
Gatot Nurmantyo: Ancaman Terbesar Prabowo Bukan dari Luar, tapi Pembusukan dari Dalam
-
Jakarta Diprediksi Berawan Hingga Hujan Ringan Hari Ini, Cek Titik Lokasinya
-
Pangan Ilegal dan Ancaman Kesehatan Jelang Nataru, Apa yang Harus Kita Ketahui?
-
Waka BGN: Tidak Ada Paksaan Anak Libur Ambil MBG di Sekolah
-
Akses Jalan hingga Sekolah Dibersihkan, Kemenhut Kebut Pemulihan Wilayah Terdampak Banjir Sumatra
-
10 Jalan Tol Paling Rawan Kecelakaan, Belajar dari Tragedi Maut di Tol Krapyak