Suara.com - Nyepi menjadi momen penting bagi umat Hindu untuk melakukan kontemplasi atau perenungan tentang kehidupan. Namun, tahukah Anda bahwa Nyepi ternyata merupakan sebuah perayaan tahun baru Saka dan hanya dirayakan oleh umat Hindu Bali? Apa Itu kalender Saka?
Berikut Suara.com mengulas tentang apa itu kalender Saka yang hanya ada di Bali. Simak penjelasannya berikut ini.
Apa Itu Kalender Saka?
Dalam berbagai literatur, salah satunya adalah buku yang berjudul Nyepi: Kebangkitan, Toleransi, dan Kerukunan karya Nyoman S Pendit, disebutkan bahwa Nyepi adalah Hari Tahun Baru dalam kalender Bali. Kalender Bali yang dimaksud adalah sistem penanggalan tahun Saka yang menggunakan sistem penanggalan berdasarkan bulan dan hampir mirip perhitungannya dengan kalender Gregorian.
Tahun Saka ini dimulai dari hari penobatan Maharaja Diraja Kanishka I yang jatuh pada tahun 78 Masehi, di mana hari itulah yang kemudian disebut sebagai tanggal 1 bulan 1 tahun 1 Saka. Tahun baru di tahun Saka biasanya akan jatuh setelah bulan baru pertama bulan Maret kalender Masehi, atau setelah bulan mati (tilem sasih) bulan Kasanga kalender Saka.
Bulan kesembilan bagi umat Hindu diyakini memiliki makna yang matematis dan juga mistis. Makna matematis, adalah angka 9 jika dikalikan dengan bilangan berapa saja akan menghasilkan angka yang jika dijumlahkan adalah 9.
Sementara makna mistis, adalah angka 9 sebagai angka tertinggi memiliki korelasi dengan keyakinan di dalam agama yang paling tinggi adalah keagungan dan kesucian.
Hari Raya Nyepi 2022
Tahun ini, Hari Raya Nyepi bertepatan dengan tanggal 3 Maret 2022. Terdapat Catur Brata Penyepian yang harus ditaati oleh seluruh umat Hindu Bali, yaitu amati geni (tidak menyalakan api atau penerangan), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak mengakses hiburan).
Baca Juga: Apa Itu Ogoh-Ogoh? Ketahui Arti dan Makna Filosofisnya Bagi Warga Bali
Di kalender Indonesia, tanggal 3 pada bulan Maret tahun 2022 ini dicetak merah karena adanya Perayaan Nyepi yang dilakukan masyarakat Hindu Bali. Sebagai salah satu hari raya keagamaan, pemerintah menetapkan Hari Nyepi sebagai hari libur nasional sejak 1983.
Nyepi ini dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai hari berdiam diri bagi masyarakat Hindu di Bali. Mereka yang merayakan Nyepi tidak melakukan aktivitas di luar rumah, termasuk juga tidak melakukan berbagai kegiatan.
Hari Raya Nyepi membawa harapan akan adanya keamanan, keselamatan, kesejahteraan, dan juga perdamaian bagi seluruh umat manusia di tengah semua perbedaan. Nyepi yang berasal dari kata sepi, pada prinsipnya adalah meredakan panca indra manusia dengan kekuatan manah dan budhi. Dengan melakukan Nyepi, dipercayai dapat menumbuhkan kebahagiaan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Melihat asal muasalnya sebagai sebuah perayaan tahun baru Saka, dapat disimpulkan bahwa Nyepi hanya ada di Bali, Indonesia. Selain Bali, Nyepi biasanya juga dilakukan oleh umat Hindu di sekitar Bali, misalnya di sebagian wilayah Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, Jawa Timur.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu kalender Saka yang digunakan oleh umat Hindu Bali. Semoga dapat menambah wawasan Anda.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Makna Nyepi adalah Momen Mengevaluasi Diri untuk Menjadi Lebih Baik
-
Makna Hari Raya Nyepi, Lengkap dengan Rangkaian Upacara yang Dijalani Umat Hindu di Tahun Baru Saka
-
3 Maret 2022 Libur Apa? Yuk Simak Informasi Tanggal Merah Hari Raya Nyepi
-
4 Tradisi Hari Raya Nyepi, Ngembak Geni Hingga Mecaru
-
Lengkap Link Download Twibbon Nyepi 2022, Lengkap dengan Cara Menggunakan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh