Suara.com - Nyepi adalah hari raya keagamaan umat Hindu yang diperingati setiap Tahun Baru Saka. Pada tahun ini perayaan Nyepi jatuh pada tanggal 3 Maret 2022. Bagi umat Hindu Nyepi memiliki makna yang berharga, lantas seperti apa makna nyepi itu sendiri?
Sesuai dengan namanya Nyepi berasal dari kata sepi yang berarti senyap atau sunyi. Pada saat hari perayaan Nyepi umat Hindu akan melakukan Catur Brata atau tidak melakukan aktivitas apapun. Semua kegiatan akan ditinggalkan, demi menjalankan budaya yang telah diwariskan turun temurun oleh nenek moyang.
Pemeluk agama Hindu terbesar berasal dari India, jadi sejarah Nyepi awalnya tercipta dari cerita kitab suci Weda pada saat awal abad Masehi. Pada saat itu, India tengah megalami konflik sosial berkepanjangan dengan wilayah sekitarnya. Pada saat itulah Raja Kaniskha 1 yang memimpin suku Saka mencoba mendamaikan bangsa melalui peringatan hari raya Nyepi.
Saat perayaan Nyepi manusia melakukan evaluasi diri dari kesalahan dan segala perbuatan yang telah dilakukan. Mereka juga memohon kepada Tuhan untuk menyucikan Bhuana Alit dan Buana Agung atau alam manusia dengan alam semesta. Dengan begitu mereka berharap akan menjadi manusia yang lebih baik lagi dan saling menghargai antar sesama.
Perayaan Nyepi di Indonesia berpusat di Pulau Bali, sebagai pemeluk agama Hindu terbesar di Nusantara. Umat Hindu akan melakukan persiapan jauh-jauh hari menjelang peringatan hari raya Nyepi. Karena ada beberapa prosesi yang harus dijalankan sebelum hari besar itu tiba. Prosesi yang harus dijalankan antara lain:
1. Upacara Melasti
Prosesi yang pertama yaitu melakukan upacara Melasti, dilakukan dua hari sebelum hari raya Nyepi. Pada prosesi ini umat Hindu akan menuju samudra atau mata air suci untuk membersihkan diri guna membuang energi negatif dalam dirinya.
Selain itu mereka akan melakukan pemujaan dengan membawa makanan atau disebut dengan sesaji untuk para dewa yang menguasai alam.
2. Tawur Kesanga atau Mecaru
Baca Juga: Meski Diizinkan Gubernur Koster, Desa Adat Terbesar di Bali Ini Kompak Tak Buat Ogoh-ogoh
Satu hari jelang perayaan Nyepi umat Hindu akan melakukan Tawur Kesanga atau Mecaru. Prosesi ini dikenal juga dengan pawai ogoh-ogoh.
Beberapa orang akan membuat ogoh-ogoh berukuran raksasa dengan wajah yang menyeramkan, kemudian akan diarak keliling desa, selanjutnya ogoh-ogoh dibakar. Tujuan dari prosesi ini adalah untuk melenyapkan sifat manusia yang buruk.
3. Hari Raya Nyepi
Pada saat memasuki hari raya Nyepi, umat Hindu akan menghentikan segala aktivitas diluar rumah selama 24 jam. Dimulai pada pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi berikutnya.
Terdapat peraturan yang harus dijalani umat Hindu pada saat Nyepi jika tidak mematuhinya maka akan mendapat bala atau petaka, diantaranya yaitu: tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepergian dan tidak berpesta atau bersenang-senang.
4. Ngabak Geni
Berita Terkait
-
Meski Diizinkan Gubernur Koster, Desa Adat Terbesar di Bali Ini Kompak Tak Buat Ogoh-ogoh
-
Makna Hari Raya Nyepi, Lengkap dengan Rangkaian Upacara yang Dijalani Umat Hindu di Tahun Baru Saka
-
3 Maret 2022 Libur Apa? Yuk Simak Informasi Tanggal Merah Hari Raya Nyepi
-
10 Ucapan Hari Raya Nyepi 2022 Bahasa Bali dan Artinya, Cocok untuk Dijadikan Status WA hingga Facebook
-
7 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2022 dalam Bahasa Bali
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?