Suara.com - Rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke IKN Nusantara yang akan dimulai beberapa waktu mendatang menjadi momok bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menolak untuk ikut pindah ke Kawasan Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim).
Menanggapi rumor banyaknya ASN yang menolak untuk pindah ke IKN Nusantara, Tokoh Masyarakat Adat Dayak Kalimantan Tengah (Kalteng) Ducun Helduk Umar justru meminta pemerintah tak perlu khawatir.
Dia bahkan memastikan, jika sumber daya manusia (SDM) dari Suku Dayak yang selama ini mendiamin wilayah Borneo tersebut kekinian sudah sangat mumpuni. Tak hanya itu, dia juga menyatakan, SDM yang ada pun siap mengisi jabatan-jabatan strategis di IKN Nusantara.
“Ada lagi isu ASN di Jakarta tidak bersedia pindah ke Kaltim. Kita orang Dayak bersyukur kalau mereka tak mau pindah. SDM kita (Dayak) siap pimpinan instansi kementerian,” kata Ducun Helduk Umar seperti dikutip Insidepontianak.com-jaringan Suara.com pada Senin (28/2/2022).
Menurut Ketua DPP Penyang Sahuwung ini, SDM yang dimiliki Suku Dayak saat ini sudah berkualitas.
Bahkan, sudah banyak profesor dan doktor yang berasal dari Suku Dayak. Sehingga, masih menurutnya, kapasitas untuk mengisi jabatan di IKN tak perlu dipersoalkan.
Ia juga menegaskan kembali, pemerintah tak perlu bergantung dengan ASN kementerian di Jakarta yang isunya enggan pindah.
“Jadi jangan lagi ngancam-ngancam, kalau ibu kota negara pindah, tak ada orangnya. Bahkan menghujat macam-macam. Kalau mereka tak mau ke sini, kita yang ngisi jabatan,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PAN RB Alex Denni mengungkapkan banyak PNS yang enggan pindah ke Kalimantan Timur.
Baca Juga: Adakan Pertemuan di Kalbar, Pewakilan Ormas Dayak se-Kalimantan Deklarasikan Dukung Pembangunan IKN
“Bahkan, ada yang secara terang-terangan menolak dipindahkan,” tutur Alex seperti dikutip Terkini.id-jaringan Suara.com pada Senin (28/2/2022).
Lantaran itu, ia menegaskan, bahwasanya ASN harus siap mendapatkan tugas apa pun dan di manapun. Meski begitu, ia mengungkapkan, belum tentu semua ASN akan pindah ke ibu kota baru tersebut.
Lantaran itu, ia mengatakan ASN tak perlu GR atau takut untuk ditugaskan hingga pindah lokasi.
“Saya sudah terima WA banyak banget. Jangan GR dulu,” ujarnya. “Belum tentu kamu yang jalan. Lagi pula, jangan takut ditugasin gitu, loh!” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO