Suara.com - Di perbatasan Polandia-Ukraina, sukarelawan menawarkan tumpangan gratis dan sumbangan kepada para pengungsi. Sementara itu, Uni Eropa (UE) mengatakan siap menerima dan menampung "jutaan" pengungsi dari Ukraina.
Selama puluhan tahun, alun-alun pusat perbelanjaan di kota kecil Medyka di Polandia tenggara telah menjadi tempat yang populer untuk membeli kebutuhan pokok dan cindera mata.
Alun-alun dikelilingi dengan kios-kios kecil dan toko-toko diskon. Banyak pembeli dari Ukraina kerap datang ke perbatasan untuk membeli produk-produk berkualitas tinggi dengan harga yang murah.
Kemudian, mereka dapat menjualnya kembali di pasar di dekat kota Lviv, Ukraina barat. Tapi pekan lalu, hanya dalam hitungan jam, kondisi alun-alun pusat perbelanjaan Medyka telah berubah total.
Medyka adalah salah satu dari delapan penyeberangan perbatasan antara Polandia dan Ukraina.
Sejak Kamis (24/02), puluhan ribu orang yang melarikan diri dari serangan Rusia di Ukraina telah melewati alun-alun ini.
Perlintasan perbatasan terbuka lebar. Jalur khusus telah dibuat, baik bagi para pejalan kaki atau mereka yang berkendaraan.
Juru bicara penjaga perbatasan, Piotr Zakielarz, menjelaskan, jalur tersebut membuat alur mobiltas semakin cepat.
"Di semua perlintasan perbatasan dengan Ukraina, semua jalur dibuka," lanjutnya. "Bahkan orang yang tidak memiliki dokumen sah, atau tidak memiliki dokumen sama sekali, diizinkan masuk."
Hanya perempuan dan anak-anak Kerusakan sistem komputer di sisi Ukraina disebut membuat para pengungsi harus menunggu lama untuk masuk ke Polandia.
Namun, Zakielarz memastikan di sisi Polandia, pemeriksaan hanya membutuhkan waktu singkat beberapa menit.
"Penjaga perbatasan Polandia belum pernah menghadapi gelombang migrasi yang begitu besar sebelumnya," ungkap Zakielarz.
Jika mereka punya waktu, Zakielarz dan rekan-rekan penjaga perbatasan lainnya bahkan membantu para perempuan dan anak-anak membawa koper mereka yang berat.
Sementara para laki-laki Ukraina, berusia antara 18 dan 60 tahun, dilarang meninggalkan negara mereka karena pemerintah mengumumkan mobilisasi masyarakat umum.
Salah satu pengungsi, Oxana Dubovenko, yang meninggalkan Zhytomyr di Ukraina barat, bersama keluarganya menjelaskan bahwa mereka harus menempuh jarak 500 kilometer untuk sampai ke perbatasan Medyka.
Berita Terkait
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
Supa Dupa Luv oleh BabyMonster: Ledakan Perasaan Cinta yang Tak Terbendung
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Raih Penghargaan Bergengsi dari SAG-AFTRA, Harrison Ford Ungkap Rasa Syukur
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf