Suara.com - Hubungan yang baik antara Indonesia dengan Rusia dan Ukraina menjadi tantangan dalam menyikapi konflik kedua negara.
Ukraina melalui duta besar mereka di Indonesia, Vasyl Hamianin, berharap bangsa Indonesia bersikap tegas mengecam tindakan militer Rusia terhadap Ukraina.
"Saya mengharapkan bantuan dari pemerintah Indonesia, karena sampai saat ini Indonesia, bahkan setelah lima hari (invasi Rusia), bahkan sampai saat ini hanya ada pernyataan dari Kemenlu yang bahkan tidak menyebutkan Rusia. Dan tidak ada kata mengecam," kata Vasyl Hamianin ketika diwawancarai jurnalis Suara.com, Selasa (1/3/2022).
"Kalau memang pernyataannya disampaikan sebelum perang itu tidak apa-apa, tapi kan sekarang sudah perang."
Vasyl Hamianin berharap "pemerintah Indonesia, parlemen Indonesia menentang Rusia."
Indonesia diyakini bisa jadi moderator
Vasyl Hamianin juga berharap Indonesia berpartisipasi dalam proses perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang sekarang sedang berlangsung.
"Saya yakin Indonesia mengerti apa yang dibutuhkan untuk merdeka untuk membawa perdamaian dan proses negosiasi di Ukraina dan Rusia tentu akan butuh moderator dalam proses ini," kata Vasyl Hamianin.
"Saya dengan tulus berharap Indonesia menjadi satu koordinator dan negosiasi."
Baca Juga: Ikuti Sanksi Invasi ke Ukraina, Visa dan Mastercard Blokir Lembaga Keungan Rusia
Vasyl Hamianin menyebut Indonesia merupakan bangsa damai.
Indonesia, kata dia, akan menempuh berbagai cara untuk menjaga perdamaian dan stabilitas politik global.
Vasyl Hamianin menyebut Indonesia memiliki pengaruh besar di dunia internasional dan keputusan-keputusan yang diambil Indonesia akan didengar oleh pemimpin-pemimpin dunia.
"Indonesia sekarang bisa menjadi pemimpin regional. Karena bisa dilihat seperti di G20. Saya dapat mengatakan pasti tidak ada keputusan dunia diambil tanpa keputusan Indonesia. Pengaruh Indonesia itu sedang berkembang, apapun yang dikatakan Indonesia itu tidak akan ditolak oleh negara manapun China, Rusia, Amerika atau siapa pun di dunia ini," katanya.
Itu sebabnya, Vasyl Hamianin mengharapkan Indonesia menegaskan sikap menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina.
"Pemerintah Indonesia, parlemen Indonesia berdiri berbicara secara tegas menghentikan invasi. Tidak ada ruang untuk negosiasi ketika orang-orang dibunuh. Saya harapkan pemerintah Indonesia dan orang-orang Indonesia berdiri berbicara dengan Putin meminta Putin untuk menghentikan peperangan dan menarik tentaranya dari Ukraina," katanya. [rangkuman laporan Suara.com]
Berita Terkait
-
Rusia dan Ukraina Sepakat Damai di Laut Hitam dan Lindungi Infrastruktur Energi
-
Tolak Proposal Damai dengan Rusia dari Prabowo, Dubes Ukraina: Tak Mungkin Adakan Referendum
-
Peringatan 1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Ini 3 Pembelajaran yang Bisa Dipetik
-
Lilin-lilin Kecil Untuk Para Korban Genosida Holodomor di Ukraina
-
Ukraina Mulai Evakuasi Penduduk dari Kherson Jelang Musim Dingin
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan