Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB melaporkan lebih dari 14.000 warga Sumatra Barat masih mengungsi pada hari kelima pascagempa magnitudo 6,1 di wilayah Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari melaporkan 8.000 warga Pasaman Barat mengungsi di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali, sedangkan di Kabupaten Pasaman sebanyak 6.785 warga mengungsi.
"BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat masih melakukan pendataan terkait sebaran titik pengungsian di kedua wilayah tersebut," kata Abdul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Abdul juga menjelaskan terkait dampak korban, tercatat adanya tambahan jumlah warga meninggal dunia, sehingga totalnya menjadi 12 warga, namun satu warga Pasaman Barat yang meninggal itu belum dipastikan penyebab utamanya.
"Hingga saat ini Posko Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi M 6,1 masih mengidentifikasi enam warga hilang di wilayah Kabupaten Pasaman. Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas masih melakukan upaya pencarian korban hilang," ujar dia.
Posko mencatat di Pasaman Barat warga luka berat sebanyak 22 orang dan luka ringan 42 orang, di Pasaman luka berat enam orang dan luka ringan 36, serta luka berat satu warga.
Selain berdampak pada korban jiwa, dampak kerusakan tercatat di Kabupaten Pasaman Barat, teridentifikasi rumah rusak 1.346 unit, serta fasilitas terdampak, yang meliputi fasilitas pendidikan 14 unit, kantor pemerintah 48 unit, tempat ibadah 22 unit dan fasilitas kesehatan dua unit.
Kerusakan di Kabupaten Pasaman meliputi rumah 1.000 unit, fasilitas ibadah satu unit, fasilitas pendidikan dua unit dan kantor dua unit.
Sementara kerusakan di Kabupaten Lima Puluh Kota meliputi rumah rusak berat dua unit, rusak sedang 20 unit, rusak ringan lima unit, tempat ibadah rusak sedang satu unit dan kantor rusak sedang satu unit, sedangkan di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman, rumah rusak ringan, masing-masing satu unit.
Baca Juga: Masih Trauma, Pasien Korban Gempa di RSUD Pasaman Barat Pilih Bertahan di Tenda Darurat
Abdul mengatakan personel BNPB masih berada di lokasi untuk memberikan pendampingan posko penanganan darurat bencana yang berada di Pasaman Barat dan Pasaman. Posko telah mengoptimalkan pelayanan terhadap warga terdampak, khususnya mereka yang berada di pos-pos pengungsian. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik