Suara.com - Kita sering mendengar istilah radikal, baik di TV maupun sosial media. Seperti baru-baru ini tersiar di media sosial daftar penceramah radikal yang menyeret beberapa nama ustadz terkenal tanah air. Padahal sumber pesan berantai ini pun belum jelas. Nah, terlepas dari itu, sebenarnya apa itu radikal?
Istilah ini kerap dikaitkan dengan berita atau kabar berbau agama tertentu. Apakah benar radikal selalu berkaitan dengan agama tertentu? Untuk tahu lebih banyak dan lengkap, mari simak penjelasan apa itu radikal dalam artikel berikut ini.
Apa Itu Radikal
Melansir dari KBBI, pengertian radikal mempunyai tiga arti yakni:
(1) paham radikal di dalam politik,
(2) paham menginginkan pembaharuan atau perubahan sosial serta politik menggunakan cara drastis atau kekerasan, dan
(3) sikap ekstrem di dalam aliran politik.
Diketahui, radikal dapat bermakna positif maupun negatif. Hal itu tergantung latar belakang ruang dan waktu penggunaan istilah tersebut. Akan tetapi sampai saat ini, istilah radikal masih berpotensi menghadirkan bias atau kerancuan pemaknaan politik.
Istilah radikal dalam Pemerintah Indonesia memiliki tujuan serta target seperti berikut ini:
Baca Juga: UAS Masuk Daftar Penceramah Radikal, Ustaz Felix Siauw: Alhamdulillah Bisa Bertahan
- Pertama, ditujukan untuk kelompok tertentu yang mana bermaksud mengganti Pancasila maupun UUD 1945 dengan menggunakan sistem lain, misalnya Sistem Khilafah.
- Kedua, istilah radikal berfungsi sebagai julukan aktivitas politik untuk kelompok tertentu yang sifatnya ekstrem, yang mana tak segan melakukan tindakan kekerasan, memaksakan kehendak, bahkan juga tak jarang melakukan tindakan terorisme.
Berdasarkan penjelasan pengertian radikal di atas, maka sebenarnya istilah ini tidak melulu mengacu kepada suatu persoalan agama. Kebanyakan pemakaian istilah radikal justru bertujuan untuk isu-isu politik.
Melansir dari berbagai sumber, dalam menangani radikalisme pemerintah pun telah menyusun berbagai rencana dan upaya. Adapun rencana dan upaya pemerintah dalam penanganan radikalisme yakni sebagai berikut:
- Mendorong pemerintah daerah menerbitkan peraturan atau regulasi daerah, seperti surat ederan yang berisi perintah kepada aparatur sipil agar bekerja hingga ke desa-desa dalam melawan radikalisme
- Melahirkan forum-forum tentang kerukunan umat, tim penanggulangan terorisme, dan tim kewaspadaan. Fungsi forum ini agar bisa digunakan pemerintah daerah dalam upaya mencegah praktek radikalisme kelompok maupun individu
- Melakukan pemantauan pada para pelaku radikalisme maupun terorisme yang dilakukan oleh tim penanganan konflik sosial
- Memantau atau memonitor keberadaan kelompok-kelompok tertentu oleh aparat. Misalnya, memantau WNI yang baru saja pulang dari luar negeri yang sekiranya berpotensi menganut paham radikal
- Untuk menangkal radikalisme, Pemerintah dan semua pihak harus bekerja sama.
Agar praktek radikalisme tidak semakin tumbuh subur di Indonesia, maka perlu Ilmu Pengetahuan perlu diperkenalkan dan dipahami dengan baik dan benar. Selain itu, meminimalisir kesenjangan sosial, menjaga persatuan kesatuan, mendukung Aksi Perdamaian, aktif dalam mensosialisasikan radikalisme maupun terorisme, dan lain sebagainya.
Demikian informasi mengenai apa itu radikal dan upaya penangananya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Menpar Kena 'Sentil' Komisi VII DPR, Proyek Lift Kaca di Pantai Kelingking Turut Disinggung
-
Waspada Game Online Terafiliasi Judol Ancam Generasi Muda, Aparat Didesak Bertindak Tegas
-
'Nanti Diedit-edit!' Arsul Sani Pamer Ijazah S3 Asli, Tapi Takut Difoto Wartawan
-
Seribu Keluarga Lulus Jadi PKH, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kemandirian Warga
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun
-
Gebrakan Prabowo: Uang Koruptor Disulap Jadi Smartboard untuk Tiap Kelas, Maling Bakal Dikejar!