Suara.com - Bank Indonesia meyakini transaksi digital ritel masyarakat semakin meningkat seiring dengan implementasi BI Fast Payment, sementara itu kapasitas BI Fast pun dibuat sudah sangat kuat untuk menampung transaksi maksimum masyarakat Indonesia.
Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta menuturkan Bank Indonesia mempersiapkan BI Fast untuk dapat menjawab kebutuhan maksimal transaksi digital masyarakat Indonesia. Terlebih, BI Fast didesain sebagai inovasi transaksi pembayaran cepat, mudah, murah dan aman sebagai game changer yang menjawab kebutuhan masyarakat.
“Saat ini, kami sediakan BI Fast sebagai pembayaran ritel yang menjawab kebutuhan transaksi setiap saat tanpa batasan tempat. Ini menjadi game changer untuk ekosistem pembayaran digital. Saat bank sudah full maka transaksi akan naik 811 juta transaksi. Tapi itu tetap masih di bawah kapasitas penuh yakni masih 50% dari BI fast sendiri," katanya dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (9/3/2022).
Adapun, Filianingsih menuturkan masyarakat saat ini mulai banyak yang beralih pada transaksi digital karena infrastruktur mampu menjawab kebutuhan yang cepat, mudah, murah dan aman.
Pelaku industri jasa pembayaran pun mulai banyak menyediakan program dan aplikasi yang sangat membantu masyarakat. Di luar itu, data granural menjadi semakin penting untuk menciptakan inovasi produk jasa pembayaran yang lebih berkesinambungan dan tepat guna bagi masyarakat.
“Dengan perkembangan tersebut, kami pun telah memiliki rencana yang sangat strategis bagi BI-Fast ini. Kami akan secara bertahap mengembangkan transfer debit, request for payment, dan bahkan uang elektronik, dan bahkan cross border,” ungkap Filianingsih.
Direktur IT & Operasi BNI, Y.B. Hariantono menuturkan BI Fast merupakan terobosan yang sangat bermanfaat bagi nasabah khususnya dari segi biaya transaksi yang mencapai Rp2.500 per transaksi.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi yang nantinya akan menjadi sumber pendapatan bagi bank untuk dapat terus meningkatkan pendapatan dalam hal pengembangan teknologi lebih berkelanjutan.
“Dapat kami sampaikan bahwa rata-rata investasi teknologi informasi bank-bank nasional itu di kisaran 4% dari total revenue. Belanja modal teknologi inilah yang digunakan untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan digital banking di Indonesia,” terangnya.
Baca Juga: Untuk Menjawab Berbagai Kebutuhan Dana Nasabah, BNI Jaga Keuangan Bank dalam Kondisi Likuid
Hariantono menuturkan perseroan pun menjadi kelompok bank yang pertama mengimplementasikan BI Fast Payment akhir tahun lalu. Perseroan pun aktif melakukan penyesuaian sistem agar implementasi BI Fast tidak mengurangi kualitas layanan transaksi ritel nasabah yang telah berlangsung.
“Ke depan kami akan bertahap semua transaksi ritel itu akan kami pindahkan ke BI fast, kami lakukan akselerasi dengan BI Fast ini," tutup Hariantono.
Berita Terkait
-
Optimalkan Program Xpora, BNI Ajak UMKM Kopi Business Matching
-
Cadangan Devisa Akhir Februari 2022 Naik Jadi 141,4 Miliar Dolar AS
-
Bank Indonesia Sulawesi Selatan Genjot Penggunaan QRIS di Pasar dan Mal
-
Torehkan Kinerja Gemilang, BNI Terus Ekspansi Bisnis Global
-
Ini Lima Komoditas Utama yang Menyumbang Inflasi Lhokseumawe
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting