Suara.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Nasdem, Ahmad Sahroni membela Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) usai dikritik Majelis Ulama Indonesia (MUI) soal daftar nama penceramah radikal.
Melansir Terkini.id -- jaringan Suara.com, Sahroni mengatakan jika apa yang dikelurakan BNPT terkait penceramah radikal itu sudah tepat, dia pun mempertanyakan sisi blunder yang disampaikan MUI kepada BNPT.
Namun menurut Sahroni, jika MUI melihat ada sisi blunder dari pernyataan BNPT mengenai penceramah radikal, maka itu sah-sah saja.
"BNPT sudah tepat. Kriteria yang dikeluarkannya itu merupakan bentuk preventif terhadap pencegahan terorisme yang memang sudah menjadi job desk mereka. Jika MUI melihat itu blunder, ya silahkan saja, tapi dilihat blunder dari mananya?" ucap Sharoni, seperti dikutip Terkini.id, Selasa 8 Maret 2022.
Sharoni menilai jika aksi para penceramah radikal sudah semakin mengkhawatirkan dalam beberapa waktu terakhir.
Menurutnya, pemerintah meminta masyarakatnya untuk berhati-hati merupakan hal yang wajar dilakukan.
"Menurut hemat saya, ini bukan sesuatu yang patut diributkan ya. Sangat wajar kok jika pemerintah maupun BNPT mewanti-wanti, meminta kita hati-hati dengan adanya penceramah radikal," ujarnya lagi.
"kenapa? Karena tidak bisa dipungkiri, penyebaran paham radikalisme dan ekstrimisme di Indonesia terus meningkat," imbuhnya.
Sahroni menambahkan jika aksi penceramah radikal dan ekstrimisme sangat berbahaya dan dapat dilihat dari banyaknya penceramah yang masuk dalam paham tersebut yang ditangkap.
Menurut dia, hal ini sangat berbahaya dan ancamannya bisa sampai kepada keamanan demokrasi di Indonesia.
Berita Terkait
-
KSP: Pemerintah Tidak Pernah Menyebut Nama Penceramah Radikal, Masyarakat Hati-hati
-
2 Kali Kena Warning MUI, BNPT Jangan Terus Bikin Polemik dengan Umat Islam, Apalagi Terkait Radikalisme
-
Ustaz Abdul Somad Soal Namanya Masuk Daftar Penceramah Radikal: Pastikan Apakah Ini Hoaks?
-
Daftar Penceramah Radikal Beredar di Media Sosial, KSP Minta Masyarakat Tidak Terpancing Informasi Belum Jelas
-
Pelaksanaan Sidang IPU Bali Komitmen Terapkan Green Agenda
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Joget Sambil Mabuk Berujung Maut: Sekuriti Tewas Dibacok di Kafe Bmart Kemayoran
-
Dari Spanduk Penolakan hingga Meja Mediasi: Warga Palmerah dan DLH Mencari Titik Temu Soal Sampah
-
Polisi Tangkap Pemuda 22 Tahun di Pelosok Minahasa, Benar Hacker Bjorka atau Sekadar Penipu Ulung?
-
Tragedi Pagi Buta di Pejaten: Terapis Muda Ditemukan Tewas, Polisi Selidiki Dugaan Lompat dari Ruko
-
BBM Langka, Kementerian ESDM Kaji Mekanisme Baru Pengadaan Bahan Bakar ke SPBU Swasta!
-
Terancam 12 Tahun Bui, Sepak Terjang WFT Pemuda Minahasa Ngaku-ngaku Bjorka!
-
Aksi Serangan Udara hingga Pembebasan Sandera Warnai Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
-
Niat Sedekah Rp2 Ribu, Harta Rp58 Juta Malah Amblas Digasak Komplotan Hipnotis Berkedok Religius
-
Perintah Pusat Pangkas Dana Transfer, Pramono Pastikan Program Masyarakat Ini Aman
-
Usai Disahkan Kemenkum, Mardiono Yakin Tak Ada Gugatan dan Ajak Kubu Agus Suparmanto Bersatu