Suara.com - Juru Bicara DPP PSI Sigit Widodo menduga drama Formula E lebih banyak memengaruhi proyek pengerukan Kali Mampang, Jakarta Selatan yang mangkrak.
Melansir wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya melakukan banding ke PTUN terkait pengerukan Kali Mampang, tetapi Formula E terus berlanjut.
Sigit lantas menduga proyek Kali Mampang mangkrak lantaran Anies Baswedan lebih fokus terhadap program lain, seperti Formula E.
"Bisa jadi begitu (tinggalkan Kali Mampang untuk Formula E,red)," ujar Sigit seperti dilansir wartaekonomi, Kamis (10/3).
Sigit menjelaskan Pemprov DKI Jakarta kerap memotong anggaran untuk keperluan banjir, termasuk dana revitalisasi waduk.
Menurut Sigit, Anies Baswedan sudah tidak memiliki lagi anggaran untuk melanjutkan proyek tersebut.
Namun, dia merasa pengakuan itu berbanding terbalik jika menyangkut masalah Formula E.
"Alasannya tidak ada dana. Namun, mereka seenaknya menghamburkan dana hampir satu triliun rupiah untuk penyelenggaraan Formula E," katanya.
Dengan demikian, Sigit merasa Anies Baswedan memang terkesan lebih mementingkan Formula E daripada suara rakyat.
Sebab, pengerukan Kali Mampang ialah hasil dari suara rakyat yang tidak didengar Anies sehingga digugat ke PTUN.
"Proyek normalisasi sungai itu seharusnya menjadi fokus Pak Anies. Sebab, beliau sudah digugat rakyat, tetapi malah banding terkait pekerjaan yang seharusnya dikerjakannya," ucapnya.
Berita Terkait
-
9 Cara Transfer Dana ke ShopeePay, Hati-hati Penipuan Online
-
Gubernur Anies: Uji Emisi untuk Meyakinkan Diri Tidak Ikut Mengotori Udara Jakarta
-
Anies Dinilai Wajar Sering Kena Serangan Buzzer, Pengamat: untuk Memberi Image Buruk
-
Aturan Lengkap PTM Setelah PPKM Jakarta Turun Level Jadi Level 2
-
Anies Banding usai Kalah Gugatan Kali Mampang, Gilbert PDIP: Buat Bersihkan Nama Pribadi atau Kepentingan Pemprov?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak