Suara.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan jajarannya untuk mengawal pembangunan di Papua secara proporsional, dengan mengedepankan dialog dan humanis kepada masyarakat namun tegas terhadap kelompok yang mengganggu keamanan dan ketertiban.
"Personel Polri yang melakukan operasi di Papua tentunya harus mengedepankan dialog dan humanis kepada masyarakat," kata Sigit saat memberikan arahan pada pembukaan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Korps Brimob di Pusat Pelatihan Brimob Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022).
Sigit mengatakan Pemerintah saat ini sedang melakukan transformasi ekonomi Indonesia dengan mengubah fondasi ekonomi Indonesia dari negara konsumen menjadi produsen.
Menurutnya, transformasi ekonomi Indonesia mengubah paradigma pembangunan Jawa sentris menjadi Indonesia sentris.
"Tentunya Papua menjadi salah satu perhatian besar Pemerintah saat ini," katanya.
Berbagai kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, melalui pendidikan, kesejahteraan ekonomi, dan kebudayaan, terus dilakukan.
Namun demikian, ada pihak yang masih melakukan gangguan keamanan terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua, tukasnya.
"Gangguan ini terus dilakukan bersama propaganda yang memecah belah bangsa Indonesia, pihak-pihak yang menginginkan proses pembangunan Papua terhambat karena peningkatan kesejahteraan, tentunya seiring dengan kebijakan tersebut," kata mantan Kabareskrim Polri itu.
Untuk menjaga situasi dan keamanan di Papua tersebut, Sigit mengatakan Polri telah membuat pola operasi di Papua melalui Operasi Damai Cartenz dan Operasi Rasaka Cartenz.
Baca Juga: Kapolri Minta Propam dan Itwasum Cek Masalah Satwil yang Belum Beri Pelayanan Publik Secara Prima
"Saya harapkan ke depan Polri meminimalkan, jangan sampai lagi muncul korban baik muncul dari personel maupun masyarakat kecil," tegasnya.
Guna mewujudkan harapan itu, dia meminta personel yang terlibat dalam operasi tersebut harus memiliki kompetensi khusus, kewaspadaan saat bertugas, serta melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap pergerakan kelompok kriminal bersenjata yang mengancam keselamatan jiwa.
"Penguatan penjagaan terhadap mako-mako (markas komando) Polri, proyek pembangunan yang ada saat ini sedang dikerjakan oleh Pemerintah, dan tentunya bagaimana memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat," ujar Kapolri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO