Suara.com - Juru bicara PKS Muhammad Kholid memberikan tanggapan mengenai pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Luhut mengklaim big data merupakan aspirasi masyarakat yang menginginkan penundaan Pemilu 2024.
Klaim Luhut tersebut justru dinilai menguatkan tudingan yang menyebut Luhut menjadi 'dalang' di balik isu penundaan Pemilu 2024.
"Itu secara tidak langsung mengonfirmasi beliau adalah master mind isu penundaan pemilu," kata Kholid, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Minggu (13/3/2022).
Kholid kemudian mempertanyakan mengenai big data yang dimaksudkan Luhut.
Menurutnya, sumber dan metodologinya nilai tidak jelas.
Klaim tentang big data tersebut dinilai pernyataan sepihak dari Luhut.
"Jadi, klaim big data itu hanya cara pemerintah menjustifikasi penundaan pemilu saja," ungkapnya.
Kholid mengatakan, sebagai pemimpin seharusnya Luhut memberikan sikap negarawan.
Baca Juga: Luhut Klaim Ratusan Juta Orang Dukung Pemilu Ditunda, Pengamat Minta Bukti
"Jangan terlalu prematur dengan klaim big data yang tidak jelas sumber data dan metodologinya sudah dibuat menggiring opini publik untuk menunda pemilu. Ini sikap yang oportunis dan pragmatis," jelasnya.
Sebelumnya, Luhut menyebutkan big data terkait percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung wacana Pemilu 2024 ditunda.
Luhut mengklaim pemilih Partai Demokrat, Partai Gerindra, dan PDIP setuju penundaan Pemilu 2024.
"Karena begini, kita kan punya big data, saya ingin lihat, kita punya big data, dari big data itu, kira-kira meng-grab 110 juta. Iya, 110 juta, macam-macam, Facebook, segala macam-macam, karena orang-orang main Twitter, kira-kira orang 110 jutalah," kata Luhut.
Tag
Berita Terkait
-
Tanggapan Nyelekit Politisi Demokrat soal Penundaan Pemilu: Hasil Permufakatan Jahat Segelintir Elite
-
Luhut Klaim Ratusan Juta Orang Dukung Pemilu Ditunda, Pengamat Minta Bukti
-
Soal Usulan Penundaan Pemilu, Wasekjen Demokrat: Ini Namanya Pre-Post Power Syndrome
-
Luhut Sebut Jokowi Tambah 3 Tahun Lagi, Said Didu: Utang Bisa Rp 20 Ribu Triliun, Rakyat Makin Terpecah Belah
-
Soroti Klaim Luhut soal Big Data, Politisi Demokrat Sebut-Sebut Kudeta Militer
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh
-
Usai Diperiksa KPK, Deputi Gubernur BI Jelaskan Aturan Dana CSR
-
Emas & Ribuan Dollar Lenyap di Pesawat Wings Air Viral, Pramugari Dituduh Jadi Pelaku
-
CEK FAKTA: Isu DPR Sahkan UU Perampasan Aset Usai Demo Agustus 2025
-
7 Cara Melindungi Kulit dan Rambut dari Polusi Udara, Wajib Rutin Keramas?
-
Rehat dari Sorotan, Raffi Ahmad Setia Dampingi Ibunda Amy Qanita Berobat di Singapura
-
Gerakan Muda Lawan Kriminalisasi Tuntut Prabowo Bebaskan Aktivis dan Hentikan Kekerasan Negara