Suara.com - Rekaman CCTV yang memperlihatkan pegawai SPBU tengah mengisi bensin telah menjadi viral di media sosial.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @terangmedia, Minggu (13/3/2022), tampak seorang pegawai SPBU yang bersiap untuk mencabut alat pengisi bensin.
Saat mencabutnya, pegawai SPBU ini tidak sengaja menyemprotkannya ke wajah pegawai lain yang berada di lokasi yang sama.
"Terekam kamera CCTV seorang karyawan baru di SPBU tidak sengaja menumpahkan BBM ke wajah pegawai lainnya," tulis keterangan akun @terangmedia dikutip Suara.com, Senin (14/3/2022).
Pada awalnya, tampak seorang pengendara motor yang telah berhenti untuk mengisi bahan bakarnya di SPBU.
Tidak lama kemudian, keluar seorang perempuan yang memakai kemeja putih dan celana hitam. Tampaknya, ia masih menjadi karyawan baru di SPBU tersebut.
Pegawai baru SPBU itu langsung memencet nominal bensin yang akan dibeli oleh pelanggan.
Setelah itu, ia terlihat mencabut alat pengisi bensin itu. Namun, tidak disangka-sangka ternyata bensin keluar dan menyemprot ke arah pegawai SPBU lain yang ada di sebelahnya.
Ia pun panik dan mengarahkannya ke bawah sementara bensin masih keluar dari alat tersebut.
Baca Juga: Bukan Main! Viral Remaja Geber-geber Motor di dalam Kuburan, Warganet: Manusia Minus Adab
Pegawai SPBU yang tersemprot bensin dan seorang ibu-ibu bergegas berlari ke arahnya untuk membantu menghentikan bensin yang terus keluar.
Menurut informasi, lokasi SPBU itu ada di Winduraja, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Sontak, rekaman CCTV yang memperlihatkan ketidaksengajaan pegawai SPBU menyemprot bensin ke wajah pegawai lain ini lantas menuai perhatian warganet.
Tak sedikit warganet yang memaklumi pegawai SPBU tersebut karena masih karyawan baru dan masih training.
"Ya ndak apa-apa namanya masih baru, saling-saling pengertian aja, semangat mbak belajar dari kesalahan, semangat nyari rezeki," tulis salah seorang warganet.
"Masih training, masih kaku n kaget," ujar salah satu warganet.
Berita Terkait
-
Viral Aksi Pria Geber-geber Motor di Area Pemakaman, Publik: Alam Barzah Merasa Resah
-
Viral Ibu Jual Sayur sampai Buka Laundry Keliling Pakai Motor, 'Berjuang Mati-matian'
-
Viral! Terekam Kamera Handphone Sopir Truk, Aksi Begal di Banyumas Bikin Warganet Murka
-
Makjleb! Grace Tahir Bikin Parodi Sindir Indra Kenz Pamer Uang di Private Jet, Publik: Ini Baru Konglomerat
-
Bukan Main! Viral Remaja Geber-geber Motor di dalam Kuburan, Warganet: Manusia Minus Adab
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Tok! DPR-Pemerintah Sepakati Bawa RUU KUHAP ke Paripurna untuk Disahkan, Ini Substansinya
-
Jelang Hari HAM Sedunia, Yusril Sebut Tak Ada Bahasan Amnesti-Abolisi untuk Aktivis Demo Agustus
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden