Suara.com - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul memberikan analisisnya soal Bambang Susantono yang telah dilantik sebagai Kepala Otorita Ibu Kota Negara Baru (IKN).
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia menilai Bambang memang cocok untuk menduduki posisi tersebut.
Namun, Adib Menilai mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih layak dari pada Bambang Susantono.
Pasalnya, menurut Adib, Jokowi harus memilih orang yang punya keputusan tegas, tangan besi, dan cepat dengan kondisi sosial politik negara seperti ini.
"Saya melihat hal-hal itu ada pada diri Ahok," kata Adib seperti dilansir wartaekonomi, Senin (14/3).
Adib menilai Bambang memiliki gelar dan belajar di bidang infrastruktur tata kota di Amerika.
Oleh sebab itu, dirinya berharap Bambang bisa melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di IKN.
Meski demikian, dirinya mengaku masi ragu dengan parter dari Bambang, yakni Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe.
Menurutnya, sosok yang dipilih Presiden Jokowi tersebut masih dipertanyakan oleh publik lantaran berlatar belakang sebagai mantan managing director Sinarmas.
Baca Juga: Malam-malam Presiden Jokowi Keluar Tenda Perkemahan Bertemu Ketua MPR RI
"Dhony memang wajib mengundurkan diri dari Sinarmas. Sudah mengundurkan diri saja dipertanyakan, kok," ujar Adib.
Adib juga mengaku tidak yakin apakah Dhony bisa mereduksi konflik kepentingan.
Namun, dirinya mengatakan bawa pilihan Jokowi tersebut harus dihargai.
"Jokowi memang butuh figur pembangun infrastruktur dan seorang managing director pengembang besar," tandasnya.
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Sebut Pembangunan IKN Nusantara Diperkirakan Selesai 15-20 Tahun
-
Cuma Kemah Semalaman di Titik Nol IKN, Jokowi dan Iriana Kembali ke Jakarta
-
Letak Istana Negara IKN Berada di Dataran Tinggi, Ini Alasan Presiden Jokowi
-
Malam-malam Presiden Jokowi Keluar Tenda Perkemahan Bertemu Ketua MPR RI
-
Jokowi Pose Bak Anak Senja Saat Sunrise di Titik Nol IKN, Publik: Gak Sayang Hutan Ditebang?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Bukan Cari Cuan, Jokowi Beberkan Alasan Bangun Whoosh Meski Diterpa Isu Korupsi
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang
-
Di Hari Sumpah Pemuda, Puan Ajak Generasi Muda Kawal Demokrasi dengan Etika dan Akal Sehat
-
Penyelidikan Perkara Whoosh Masih Fokus Cari Tindak Pidana, KPK Enggan Bahas Calon Tersangka
-
Suka Mabuk Sambil Acungkan Golok ke Warga, Pria di Pulogadung Tewas Terlindas Truk
-
Sandra Dewi Mendadak Menyerah, Gugatan Penyitaan Aset Korupsi Harvey Moeis Dicabut!
-
Dukung KPK Selidiki Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, DPR: Pelakunya Harus Diseret ke Jalur Hukum
-
Trump Tingkatkan Tekanan Militer: AS Kirim Kapal Perang, Venezuela Tuduh CIA Terlibat!
-
Jokowi Jawab Utang Whoosh di Tengah Isu Korupsi: Ini Bukan Cari Laba
-
Dugaan Mark Up Whoosh Naik Sidik: KPK Bicara Peluang Periksa Luhut, Ini yang Bakal Digali