Suara.com - Menjalankan Ibadah puasa Ramdhan merupakan kewajiban setiap umat muslim yang sudah memasuki usia baligh. Namun ada beberapa golongan orang yang tidak diwajibkan puasa Ramadhan dan harus menggantinya atau mengqhada puasa di hari lain. Lalu bagaimana bacaan niat puasa ganti Ramadhan?
Tentu saja, niat puasa ganti Ramadhan itu bacaannya berbeda dengan niat puasa wajib. Maka dari itu sebelum anda menjalankan puasa ganti Ramadhan sebaiknya perhatikan penjelasan berikut ini.
Allah SWT memberikan keringanan bagi setiap hambanya untuk tidak berpuasa saat Ramadhan karena sebab tertentu. Seperti Wanita yang datang bulan, seseorang yang sakit atau orang yang sedang dalam perjalanan (musyafir). Kendati demikian, mereka wajib menggantinya di hari lain setelah bulan Ramadhan berakhir. Utang puasa harus dibayar sesuai dengan jumlah puasa Ramadhan yang ditinggalkan.
Mengganti utang puasa Ramadhan disebut pula dengan Qadha puasa. Bagi umat Islam yang meninggalkan puasa wajib, dianjurkan untuk sesegera mungkin membayarnya agar tidak lupa jumlah puasa yang ditinggalkan. Cara menggantinya juga boleh tidak berturut-turut, artinya jadwal puasa bisa diatur sendiri sesuai dengan kemampuan.
Selain itu, Qadha puasa Ramadhan bisa digabung dengan puasa sunah lain seperti puasa Senin Kamis, puasa Syaban, dan puasa sunah lain dengan niat utama yaitu membayar utang puasa Ramadhan. Tata cara membayarnya pun sama seperti puasa wajib atau sunah pada umumnya. Kegiatan tersebut diawali dengan membaca niat utang puasa pada malam hari atau pada saat memasuki waktu sahur.
Niat puasa menjadi rukun atau kewajiban saat akan menjalani puasa baik puasa wajib maupun sunah. Niat puasa ganti Ramadhan sendiri berbeda dengan niat puasa saat bulan Ramadhan. Bila Anda mempunyai hutang dan berencana membayarnya, simak niat puasa ganti Ramadhan berikut ini.
Niat Puasa Ganti Ramadhan
Sebelum mengganti puasa Ramadhan, umat muslim wajib membaca niat. Berikut ini bacaan niat puasa ganti Ramadhan menurut Mazhab Syafi’i.
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri Ramadhana lillaahi ta‘ala.
Baca Juga: 5 Hal Paling Ditunggu-tunggu dari Bulan Ramadhan, Apakah Kamu Sudah Rindu Juga?
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha atau mengganti puasa Bulan Ramadan di esok hari karena Allah SWT.”
Adapun golongan orang yang diperbolehkan tidak menjalankan puasa Ramadhan, namun wajib menggantinya. Berikut ini beberapa golongan orang yang dimaksud.
1. Orang Sakit
Orang sakit tidak diwajibkan untuk berpuasa karena apabila puasa khawatir akan memperparah penyakit yang ia derita. Meski demikian, Allah mewajibkan ia untuk mengganti puasa Ramadhan di hari lain setelah sembuh dari penyakitnya.
2. Orang yang Sedang Menempuh Perjalanan Jauh
Allah SWT tidak mewajibkan hamba-Nya yang sedang menempuh perjalanan jauh untuk menjalankan puasa Ramadhan. Karena takut mengganggu kondisi badannya sehingga menyulitkan perjalanan. Tentunya orang tersebut wajib mengganti puasa yang ditinggalkan di lain hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?