“Sistem ini akan menarik talenta berkualitas tinggi seperti perawat, pekerja ICT, dan guru," kata usulan Pemerintah ACT.
“Pandemi COVID-19 menguak pentingnya bekerja dengan aman dan se-fleksibel mungkin agar produktivitas tetap berlanjut dalam melayani masyarakat selama masa kritis,” tambahnya.
Mengurangi biaya penitipan anak
Usulan lainnya dari mahasiswa University of Sydney, Justina Remedi, menyebutkan orangtua yang masing-masing bekerja empat hari seminggu, bisa mengurangi biaya penitipan anak mereka.
Ia mengatakan bila karyawan pria bisa mengurangi hari kerjanya, maka istrinya yang sebelumnya hanya bekerja satu dua hari seminggu bisa menambahnya menjadi empat hari sehingga pasangan seperti bisa mendapatkan lebih banyak penghasilan.
"Meningkatkan penghasilan perempuan adalah alternatif yang masuk akal untuk meningkatkan pendanaan pemerintah bagi subsisi penitipan anak," katanya.
"Namun, perubahan ini harus diterapkan dengan menggunakan undang-undang yang memastikan bahwa pengurangan jam kerja berdampak pada semua industri, sektor, dan gender," tambahnya.
Merugikan pekerja kasual
Namun, tidak semua usulan menyebut hasil positif dari perubahan ini, khususnya bagi kalangan pekerja kasual dan pekerja kontrak.
Seorang pakar hukum dari University of Canberra, Bruce Baer Arnold, menyebutkan seringkali kelompok pekerja rentan akan diminta bekerja di luar jam kerja demi membuktikan diri mereka layak untuk terus dipekerjakan.
Bagi pekerja seperti ini, kata Dr Arnold, mengurangi hari kerja mingguan menjadi empat hari justru akan memperburuk keadaan.
Baca Juga: Siapkah Australia Terapkan Sistem Kerja Empat Hari Seminggu?
"Pekerja yang sangat terampil tapi bukan pegawai tetap, tak berhak mendapat cuti panjang atau hak lainnya, secara diam-diam diminta bekerja lebih lama," katanya.
"Pengurangan hari kerja mingguan yang direncanakan ini tak bisa mengatasi pengalaman para pekerja rentan dan keluarga mereka," tambahnya.
Menurut psikolog Hannah Korrel, jika perubahan diterapkan, bisa jadi perusahaan atau kantor memberikan lebih banyak pekerjaan dalam waktu yang lebih sedikit.
"Empat hari kerja seminggu secara teori itu luar biasa. Tapi kekurangannya adalah karena orang melakukan pendekatan yang salah dan mencoba memadatkan lima hari kerja menjadi empat hari," katanya.
"Seharusnya bukan bekerja 35 jam dalam empat hari, melainkan bagaimana menyesuaikan beban kerja dalam empat hari tapi tetap meningkatkan produktivitas," jelasnya.
Untuk jajaran pemerintah saja
Dr Arnold mengatakan meskipun Pemerintah ACT ingin mengambil keputusan progresif, mereka hanya dapat menerapkan empat hari kerja seminggu untuk pegawai negeri.
Berita Terkait
-
Enzo Maresca Sorot Inkonsistensi Wasit Premier League usai Chelsea Ditahan Arsenal 1-1
-
Daftar Pemain Timnas Voli Putri di SEA Games 2025, Resmi Diperkuat Megawati Hangestri
-
Tanggap Darurat, PNM Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumatra
-
Rekan Giovanni van Bronckhorst Ragu Sang Pelatih Mau Tukangi Timnas Indonesia
-
5 Hobi Murah yang Bikin Hidup Lebih Berwarna di Usia 20-an
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Kemensos Gelontorkan Rp19 Miliar Atasi Banjir 3 Provinsi Sumatera
-
Truk Seruduk Halte Mambo, Layanan Transjakarta Koridor 10 dan 12 Sempat Dialihkan
-
Intensif Lakukan Penggeledahan untuk Kasus Ponorogo, KPK Amankan Dokumen hingga Senjata Api
-
Rehabilitasi Presiden Tak Hentikan KPK, Kasus Korupsi ASDP Jalan Terus
-
Akses Darat Putus! Polri Kirim Bantuan dari Langit ke Desa-Desa Terisolasi di Sumut
-
Banjir Karangan Bunga di Balai Kota, Wali Kota Jakarta Barat Uus Dilantik Jadi Sekda DKI Hari Ini?
-
Detik-detik Menegangkan Kebakaran RS Pengayoman Cipinang: Alarm 'Meraung', 28 Pasien Dievakuasi
-
Hikmah Surat Ad-Dhuha di Sel Gelap, Titik Balik Eks Dirut ASDP yang Merasa Ditinggal Tuhan
-
KPK Bantah Tuduhan Penggelapan Aset Rp 600 Miliar: Balik Sorot Dugaan Pemalsuan Dokumen Sitaan
-
Cegah Penjarahan Meluas, Polda Sumut Kerahkan Brimob di Minimarket hingga Gudang Bulog!