Suara.com - Indonesia memang tengah menghadapi kenaikan harga serta kelangkaan sejumlah bahan. Mulai dari minyak goreng, sampai yang terbaru kedelai.
Padahal kacang-kacangan satu ini berguna untuk pembuatan bahan makanan favorit Indonesia, termasuk tempe. Diketahui makanan itu dibuat dari kacang kedelai yang difermentasi menggunakan jamur khusus.
Namun siapa mengira, kenaikan harga kedelai memunculkan praktik kecurangan oleh oknum-oknum perajin tempe. Mereka dengan tega mencampurkan bubur kertas dan kardus ke dalam adonan biji kedelai yang hendak difermentasi.
Praktik ini dibongkar oleh program salah satu televisi swasta, yang klipnya kini menjadi viral di media sosial. Terlihat biji-biji kedelai yang siap difermentasi dicampur dengan serpihan-serpihan kertas dan kardus yang sudah direbus sampai hancur.
Salah satu yang mengunggah ulang video ini adalah akun Instagram @kepoin_trending. Terlihat jelas proses pembuatan tempe oplosan tersebut, di mana bubur kertas atau kardus yang juga melalui sederet cara seperti biji kedelai.
"Kertas direbus hingga menjadi bubur. Bukan hanya kedelai, bubur kertas juga menjalani proses pencucian," ungkap narator program tersebut, seperti dikutip Suara.com pada Jumat (18/3/2022).
Usai dicuci dan ditiriskan, perajin lantas mencampurkan bubur kertas tersebut dengan kacang kedelai. "Dicampur, biar agak banyakan dikit," kata perajinnya.
Kepada media yang meliputnya, sang perajin menilai tidak akan ada masalah meski mencampurkan bubur kertas dengan kacang kedelai yang akan difermentasi menjadi tempe. "Nggak apa-apa lah, kan udah mateng. Udah berjam-jam ini kertasnya (diproses), udah dicuci berkali-kali," balasnya enteng.
Bahkan saat dikonfirmasi ulang lantaran kertas bukanlah bahan yang bisa dimakan, sang perajin masih bersikeras semuanya akan aman dan baik-baik saja.
Baca Juga: FP1 MotoGP Mandalika, Pol Espargaro Catatkan Diri Pebalap Tercepat, Warganet: Sat Set Maszeeh
Ia mengaku terpaksa melakukan ini karena harga kedelai yang sedang melambung tinggi. "Ya gimana caranya aja, supaya kita bisa produksi terus," tuturnya sambil terlihat ahli mencampurkan kacang kedelai dengan bubur kertas.
Untuk menyamarkan rasa dan warnanya, perajin ternyata mengandalkan jamur fermentasinya. "Nanti pakai ragi, jamurnya jadi putih semua," ujarnya.
Ketika campuran kacang kedelai dan bubur kertas itu dituang di cetakan, sekilas memang terlihat tidak ada perbedaan. Warna kedua bahan baru bisa terlihat berbeda bila diperhatikan dengan mendetail.
Warganet jelas menjadi geram karena temuan ini. Seperti dipantau di kolom komentar, warganet banyak yang mendesak agar oknum perajin tempe curang seperti ini segera diciduk oleh pihak berwajib.
"Hah? Gimana konsepnya?" tanya @kepoin_trending yang mengunggah ulang konten tersebut.
"Mending lu mahalin aja dah tempe.. Ikhlas gua.. Daripada gitu.." tutur warganet.
Berita Terkait
-
FP1 MotoGP Mandalika, Pol Espargaro Catatkan Diri Pebalap Tercepat, Warganet: Sat Set Maszeeh
-
Viral Rumah di Probolinggo Dipagari Warga, Pemiliknya Sulit Masuk, Penyebabnya Persoalan Utang Piutang
-
Ramai Lowongan Kerja Graphic Designer 'Spek Dewa' bak Rangkap Banyak Jabatan, Warganet: Bisa Sih... Bisa Tipes!
-
Harga Minyak Goreng Selangit, Emak-emak Luapkan Kemarahan: Lha Buset, Udah Mau Puasa Dibikin Mahal, Mati yang Ada Semua
-
Warga Bojong Koneng dan Cijayanti Bogor Berharap Besar Pada Pansus Mafia Tanah
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!