Suara.com - Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Sasmito Madrim mengatakan, isu penundaan Pemilu 2024 merupakan wacana yang serius, sistematis dan terstruktur. Sebab wacana jabatan presiden tiga periode dan penundaan Pemilu 2024 digulirkan oleh menteri kabinet Presiden Joko Widodo.
"Karena ketika diwacanakan yang pertama itu jabatan 3 periode kemudian bergulir melalui penundaan pemilu 2024 melalui menteri Jokowi atau tiga ketua umum partai politik pendukung pemerintah," kata Sasmito dalam siaran pers bertajuk Bunyikan Tanda Bahaya secara virtual, Sabtu (19/3/2022).
Bahkan kata dia salah satu ormas keagamaan yang cukup besar juga menyetujui wacana penundaan Pemilu 2024. "Tentu ini hal yang serius tidak boleh dipandang main-main," ujar dia.
Ia pun membayangkan penundaan Pemilu 2024 disetujui sama saja seperti kembali ke era orde baru. Pasalnya masa jabatan presiden tidak dibatasi.
"Ini saya membayangkan kita sedang berdiri di depan gerbang, begitu wacana disetujui maka kita kembali ke era sebelumnya era orde baru," papar dia.
Sasmito kemudian mengingatkan pers di era Presiden Soeharto. Di awal kepemimpinannya, Soeharto mencabut aturan pembredelan media massa. Namun ketika konsolidasi politik dan mesin order baru sudah mulai memiliki kekuatan penuh, Soeharto melakukan pembredelan media massa.
"Soeharto melakukan apa yang dilakukan oleh pemerintah orde lama Bung Karno yang melakukan pembredelan, juga pembredelan dilakukan rezim kolonialisme Belanda pada saat itu," tutur Sasmito.
Ia pun membandingkan rezim Soeharto dengan rezim Jokowi saat di awal-awal menjabat sebagai Presiden.
"Di awal ketika konsolidasi kekuatan belum terbentuk, dia (Jokowi) memberikan ruang yang sehat bagi pers. Tapi begitu konsolidasi sosial politik ekonomi terbentuk itu kemudian berbalik arah mengekang pers, membatasi dan sebagainya," ungkap dia.
Baca Juga: Ketua YLBHI: Penundaan Pemilu 2024 Adalah Rencana Busuk, Bau Bangkainya Sudah di Depan Mata
Jika Jokowi sebagai Presiden berjalan sesuai konstitusi, seharusnya ia menegur para menteri kabinet yang mewacanakan isu penundaan Pemilu 2024.
"Bahkan tiga ketua parpol juga bisa diajak diskusi ditegaskan kalau memang dia menolak atau berjalan di atas konstitusi," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
Terkini
-
Kejagung Periksa 7 Saksi Terkait Korupsi Digitalisasi Pendidikan Usai Nadiem Makarim Jadi Tersangka
-
Apresiasi Mendagri Tito untuk Mal Pelayanan Publik Kota Makassar: Ada Gerai PBG dan BPHTB
-
Pendidikan Zita Anjani, Stafsus Presiden Batalkan Ngisi Seminar di Unpad Tapi Malah Ngegym
-
Usut Kuota Khusus hingga Haji Furoda, KPK Sebut Kapusdatin BPH Saksi Penting, Apa Alasannya?
-
Kunjungi Sekolah Rakyat, Prabowo Nostalgia Zaman Akmil: Saya Dulu Satu Kamar 60 Orang
-
Kakak Hary Tanoe Melawan usai Tersangka, Ini Alasan KPK Santai Digugat Rudy Tanoesoedibjo
-
Soroti Public Speaking Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa, Mahfud MD Geleng-Geleng Kepala: Keliru Tuh!
-
KPK Tetapkan Status Rudy Tanoesoedibjo sebagai Tersangka Kasus Korupsi Penyaluran Bansos
-
Aksi Sadis Cucu Pemilik Kios Pecel Lele di Bogor, Nenek dan Pamannya Dibakar Hidup-hidup!
-
Mahfud MD Bongkar Alasan Sri Mulyani Nyaris Mundur: Kecewa Rumah Dijarah, Negara Tak Lindungi