Suara.com - Ketua Umum YLBHI Muhammad Isnur menyebut isu penundaan Pemilu 2024 dan penambahan jabatan Presiden tiga periode melalui amandemen konstitusi, merupakan rencana dan program yang busuk. Pasalnya, kata dia, agenda jahat tersebut berdampak masif dalam konteks hak asasi manusia.
"Itu agenda jahat dalam tanda benar-benar dilakukan struktur dan berdampak masif dalam konteks hak asasi manusia," kata Isnur dalam jumpar pers bertajuk Bunyikan Tanda Bahaya secara virtual, Sabtu (19/3/2022).
Isnur menuturkan, rencana busuk tersebut sudah terlihat di depan mata. Bahkan, kata Isnur, kebusukan kejahatannya oligarki politik itu sudah ditampilkan secara terbuka.
"Rencana busuk itu bau bangkainya bukan sekedar bau yang kita masih berpikir ini bau bangkainya dimana. Ini bangkainya sudah ada di depan mata. Kebusukan kejahatan sudah hadir di depan mata dan ditampilkan secara terbuka," ucap Isnur.
Dia menjelaskan, kejahatan yang sudah di depan mata perlu dikhawatirkan, melihat rekam jejak pemerintah dalam revisi UU KPK, revisi UU Minerba, pengesahan UU Cipta Kerja hingga UU IKN. Menurutnya kebijakan tersebut sangat tertutup dan tidak melibatkan partisipasi publik.
"Semua itu kebijakan dibuat dengan cara-cara yang bener-bener tertutup tidak partisipatif dan sangat jauh dari kehendak rakyat," tuturnya.
Selain itu, Isnur menyebut kebijakan yang dilakukan pemerintah tersebut memfasilitasi keinginan kelompok oligarki, untuk sekelompok kekuatan tertentu. Karena itu ia menegaskan bahwa cara kerja pemerintahan Jokowi kerap berulang kali mengkhianati dan menindas rakyat.
"Cara pemerintahan Jokowi memimpin itu jelas sudah seberulang kali menghianati, menindas rakyat, merampas hak rakyat. Jadi kami wajar menimbang perkembangan isu penundaan Pemilu saat ini karena track record selama tujuh tahun seperti itu," katanya .
Baca Juga: Aneh! PKB, PAN, dan Golkar Ikut Tetapkan Pemilu 2024 Tanggal 14 Februari Tapi Kini Wacanakan Ditunda
Berita Terkait
-
Aneh! PKB, PAN, dan Golkar Ikut Tetapkan Pemilu 2024 Tanggal 14 Februari Tapi Kini Wacanakan Ditunda
-
Singgung Luhut yang Koar-koar Tunda Pemilu 2024, Bappilu PDIP Jabar: Dia Campuri Urusan di Luar Tugasnya
-
Beredar Surat Undangan Rakor Kemenkopolhukam - KPU, Analis: Pertanda Isu Penundaan Pemilu Bukan Isapan Jempol
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!