Suara.com - Gelaran MotoGP Mandalika telah usai hari Minggu kemarin. Banyak kejadian unik yang tak terduga terjadi jelang race hingga akhir race berlangsung, salah satunya yaitu kehadiran Rara Istiani Wulandari atau akrab dipanggil Rara si pawang hujan. Lalu berapa bayaran pawang hujan di MotoGP Mandalika? Bagi Anda yang penasran simak jawabannya berikut ini.
Beberapa hari jelang race hingga balap motor internasional itu berlangsung, Rara telah melakukan sejumlah ritual di area sirkut Mandalika. Ia mengaku memiliki kemampuan untuk menggerakkan awan dari suatu tempat agar tidak terjadi hujan. Banyak orang bertanya-tanya, berapa bayaran pawang hujan di MotoGP Mandalika?
Video Rara saat tengah mengusir hujan di area Sirkuit Mandalika, viral di berbagai platform media sosial. Bahkan namanya sempat trending Twitter nomor 1 di Indonesia.
Dalam video yang viral, Rara terlihat beraksi di arena balap dengan membawa sebuah mangkuk dan sejumlah dupa ditangannya. Sontak ritualnya itu membuat ribuan pasang mata tertuju padanya. Bahkan aksinya itu, ditirukan oleh salah satu pembalap. Namun entah kebetulan, setelah race diundur hingga 2 jam hujan mulai reda dan balapan dapat dimulai.
Lantas berapa besar bayaran pawang hujan Mandalika itu? Simak jawabannya pada artikel berikut ini.
Bayaran Pawang Hujan di MotoGP Mandalika
Dipercaya sebagai pawang hujan di NotoGP Mandalika, Rara mengaku dibayar dengan sisitem kontrak. Bayarannya kurang lebih Rp 5 juta setiap kegiatan besar yang dilakukan di Indonesia.
Akan tetapi jika misi yang dilakukannya gagal ia akan mendapat gaji 50 persen dari gaji yang seharusnya ia terima. Hal tersebut juga merupakan konsekuensinya karena tidak berhasil membuat hujan reda.
Rara yang dipercaya memiliki kemampuan untuk mengendalikan hujan ini telah melakukan aksinya sejak ia berusia 9 tahun atau kala ia masih duduk dibangku sekolah dasar.
Baca Juga: Balapan Formula E Jakarta Dinilai Tak Perlu Pakai Pawang Hujan, Ini Alasannya
Saat bertugas di Mandalika, Rara mendapat Rp 5 juta per harinya. Dalam ajang balap bergengsi ini, Rara di kontrak selama 21 hari terhitung sejak 1 maret hingga 20 Maret kemarin.
Jika ditotal bayaran pawang hujan di MotoGP Mandalika, Rara selama 21 hari sebesar Rp 105 juta. Kendati bayaran yang rerima cukup besar, ia mengaku bahwa pekerjaan yang dijalani juga tergolong tidak mudah. Bahkan ia selama beberapa hari harus rela tidak tidur demi berhasilnya ritual yang dijalani.
Di Mandalika, ternyata Rara tidak hanya ditugaskan untuk memindahkan hujan saja, lho. Tetapi ia juga diminta untuk menurunkan hujan di sirkuit.
Pada tanggal 9 hingga 11 Maret lalu, Rara diminta untuk menurunkan gerimis. Hal ini dilakukan dengan tujuan supaya suhu aspal di sirkuit dingin karena belum lama diaspal.
Tak hanya di Mandalika, Rara juga pernah dipercaya mengendalikan hujan dalam ajang Asian Games 2018 dan AFC U-19 saat Indonesia melawan Jepang. Namun sayang Rara gagal memindahkan hujan.
Ia mengaku kala itu sedang datang bulan, sehingga energinya terkuras. Selain menjadi pawang hujan, Rara juga dikenal sebagai seorang yang dapat pembaca kartu tarot dan dapat meramal beberapa artis tanah air.
Berita Terkait
-
Jubir Habib Rizieq Anggap Ritual Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Sukses Mengundang Murka Allah SWT
-
Wagub DKI Isyaratkan Tak Pakai Pawang Hujan Dalam Balapan Formula E Jakarta
-
Balapan Formula E Jakarta Dinilai Tak Perlu Pakai Pawang Hujan, Ini Alasannya
-
Sejarah Pawang Hujan di Indonesia hingga Menjadi Sorotan Dunia Usai Tampil di MotoGP Mandalika 2022
-
Polemik Pawang Hujan MotoGP Mandalika, Eko Kuntadhi Beri Sindiran Keras Soal Ibadah Minta Hujan
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran
-
Kortas Tipikor Tetapkan 3 Tersangka Korupsi PJUTS ESDM, Negara Rugi Rp19,5 Miliar!
-
BLTS Rp 900 Ribu di Aceh Tamiang Disalurkan Manual, Kantor Pos Masih Rusak Pascabencana
-
Penanganan 7 Ruas Jalan Nasional Terdampak Pasca Bencana di Aceh Tamiang Berangsur Pulih
-
Rute Transjakarta 24 Jam dan Daftar Kantong Parkir Jakarta saat Malam Tahun Baru
-
Promo TransJakarta, MRT dan LRT Diperpanjang saat Tahun Baru 2026
-
Pemprov DKI Kirim Mobil Tangki Air untuk Warga Terdampak Banjir Sumatra