Suara.com - Anggota Komisi IV DPR RI fraksi PDIP Riezky Aprilia geram dengan kelakuan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang tak terlihat hadir dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2022) pagi.
Awalnya, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin sebelum membuka rapat menyinggung soal ketidakhadiran Mentan dalam raker tersebut. Sesuai tata tertib atau tatib DPR memang raker semestinya dihadiri oleh menteri secara langsung tak bisa diwakili pejabat eselon.
Sudin kemudian meminta pendapat atau pandangan fraksi-fraksi Komisi IV yang hadir soal raker baiknya ditunda atau diskors.
Memberikan pandangan pertama yakni Riezky Aprilia mewakili fraksi PDIP. Ia mengaku bingung dengan kelakuan Mentan sebagai pembantu presiden malah menbuat malu kepala negara.
"Berdasarkan sesuai tatib ini agenda Raker sudah beragendakan dari jauh-jauh hari saya lama-lama bingung ini sama pembantunya pak presiden ini kasihan amat ya kena presidennya terus," katanya.
Menurutnya, Komisi IV hanya ingin menjaga marwah parlemen dengan meminta Mentan untuk hadir secara langsung dalam raker. Ia menilai anggota DPR juga bisa marah.
"Jadi tolong lah, kita ngerti tapi saya nggak tau, pak ketua bilang ada agenda apa-apa, kalau agendanya ratas, ratas yang mana Pak. Mohon maaf, posisi pak presiden dimana juga kita tahu," tuturnya.
"Saya minta lah ini, kalah menterinya nggak datang yaudah, anda nggak mau bahas anggaran, di sini ada orang Banggar, kalau nggak butuh sama DPR yaudah kita bikin betul kalian nggak perlu sama DPR," sambungnya.
Sudin selaku pimpinan sidang kemudian menanyakan soal pandangan fraksi PDIP. Riezky kemudian merespons meminta raker ditunda, ia bahkan menyarankan agar Mentan sebaiknya mundur dari jabatannya jika tak ingin urusi pertanian.
Baca Juga: Usai Dikritik Habis-habisan, Megawati Minta Kader PDIP Membumi dan Tak Neko-neko
"Ini kalau terus-terusan DPR dibikin kaya gini ya mohon maaf, tolong pimpinan ya kalau memang ini menterinya, ya bila perlu kalau menterinya kaya gini suruh mundur aja kalau nggak sanggup ngurusin pertanian. Makasih," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kesulitan Baca Materi Tak Detail di Rapat, Anggota DPR "Ngamuk" ke Menkes Budi Gunadi: Kami Bukan Akuntan Apalagi Staf!
-
Usai Dikritik Habis-habisan, Megawati Minta Kader PDIP Membumi dan Tak Neko-neko
-
Nah Loh! Politisi PDIP 'Semprot' Sosok yang Cibir Komentar Megawati Soal Minyak Goreng
-
Setelah Heboh Minyak Goreng, Megawati Soekarnoputri Minta Kader PDIP Bangun Kepekaan Persoalan Rakyat
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India