Suara.com - Sejak Senin (21/3) Panel Iklim PBB merundingkan cara kongkrit mengurangi polusi karbondioksida. Seri ketiga laporan iklim dunia itu akan dirilis dalam dua pekan dan mengandung solusi terbaik memerangi krisis iklim.
Delegasi dari 200 negara bertemu secara virtual pada Senin (21/3), untuk mulai menyusun naksah akhir laporan ketiga Panel Iklim PBB (IPCC) yang rencananya akan dipublikasi pada tanggal 4 April mendatang.
Dokumen setebal 3.000 halaman itu antara lain bakal mencantumkan opsi menyerap gas rumah kaca dari udara.
"Masalahnya semakin parah,” kata Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres, dalam sebuah konferensi terpisah di London, Inggris, Senin (21/3). "Kita sedang tidur berjalan menuju bencana iklim,” imbuhnya.
Dampak iklim "akan sangat mahal dan terus bertambah, tapi kita masih punya waktu untuk mencegah skenario terburuk jika kita bertindak sekarang,” tukas Alden Meyer, analis senior iklim di lembaga wadah pemikir, E3G.
Menurutnya, laporan ketiga IPCC "akan menyuplai kita dengan jawaban yang dibutuhkan jika kita serius untuk mencapai target iklim,” imbuhnya.
"Atlas penderitaan manusia”
Pada Agustus 2021 lalu, IPCC menerbitkan laporan kedua yang merinci dampak perubahan iklim di masa lalu dan di masa depan.
Di dalamnya, suhu rata-rata Bumi tercatat akan menyentuh batas 1,5 derajat Celcius dalam satu dekade kedepan.
Sekjen PBB, Guterres, menyebut dokumen tersebut sebagai "atlas penderitaan manusia.”
Untuk mencegah skenario terburuk, IPCC mengusulkan sederet solusi yang "akan mentransformasi semua sistem utama secara besar-besaran,” kata ekonom iklim, Celine Guivarch, salah seorang penulis IPCC.
Fokus utama adalah mempercepat dekarbonisasi ekonomi dengan menggandakan kapasitas produksi energi terbarukan.
Dalam laporan ketiganya, IPCC akan mengusulkan beragam cara mengurangi kebergantungan terhadap energi fossil, mulai dari bangunan hemat energi, reduksi konsumi daging sapi atau perjalanan udara yang menciptakan emisi dalam jumlah besar.
Salah satu opsi yang juga dibahas adalah penyerapan karbondioksida dari udara untuk disimpan di bawah tanah. Namun begitu, hingga kini belum ada teknologi yang mampu menjalani fungsi tersebut secara efisien.
"Solusi” yang dikembangkan IPCC menghimpun "ratusan pemodelan ilmiah” yang memproyeksikan beragam skenario untuk menahan kenaikan rata-rata suhu Bumi.
Berita Terkait
-
Melankolia yang Menenangkan: Starrducc Tutup 2025 dengan Mini Album Starrducc III
-
7 Pilihan Sabun Muka Terbaik untuk Flek Hitam di Apotek, Harga Mulai Rp10 Ribuan Aja
-
Perjalanan Karier Aura Kasih, Nyaris Nyaleg atas Rekomendasi Ridwan Kamil?
-
55 Kartu Ucapan Natal 2025 dengan Desain Terbaru, Download Gratis Siap Diedit!
-
7 Sepatu Jalan Lokal Kembaran New Balance Ori, Harga Murah Kualitas Tak Perlu Diragukan
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung
-
Wamendiktisaintek Soroti Peran Investasi Manusia dan Inovasi untuk Kejar Indonesia Emas 2045
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Bobol BPJS Rp21,7 Miliar Pakai Klaim Fiktif, Kejati DKI Tangkap Tersangka berinisial RAS
-
Mengapa Penanganan Banjir Sumatra Lambat? Menelisik Efek Pemotongan Anggaran
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam